KEBUMEN - wartaekspres - Dengan
diluncurkannya program Pertades (Pertamina Desa) yang dirancang khusus untuk BUMDes
sebagai salah satu unit usahanya, para pengecer BBM Pertalite dan Pertamax yang
menggunakan mesin pompa air (Pertamini) maupun dengan botol merasa khawatir
akan gulung tikar.
Karena, selain sulit
untuk kulakan di SPBU juga pastinya ketika Pertades sudah berdiri di desanya
mereka berfikir akan bersaing harga, karena Pertades mendapatkan suplay
langsung dari Pertamina.
Sebagaimana
disampaikan oleh Kepala Desa Seboro, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah,
bahwa di wilayah Kecamatan Sadang eceran Pertalite Rp.11.000 kalau Pertamax
12.000, karena jarak antara SPBU terdekat dari desa 35 km.
“Jalan rayanya pun
naik turun menyusuri pegunungan. Maka dari itu dengan adanya program Pertades
ini kami bersama BUMDes langsung mengajukan permohonan kepada Manajemen PT. MTI
untuk segera membangun dua unit Pertades yakni Solar Industri, Pertalite dan
Pertamax sekaligus,” ungkap Adi Subarkah, ST selaku Kepala Desa Seboro, Kamis (23/4/2020).
Dikatakannya, bahwa Desa
Seboro ini masuk kategori desa termiskin di Kabupaten Kebumen dengan luas
wilayah 1.500 hektar jumlah penduduk 8.000 jiwa terdiri dari 2.200 KK, “Harapan
kami Pertades bisa menyerap 2.000 liter per hari ditambah lagi dari warga desa
sekitar,” ujarnya.
“Bagi para pengecer
BBM yang ada saat ini jangan khawatir gulung tikar, Karena nantinya kan bisa
kulakan di Pertades. Soal harga eceran nanti kita atur dengan Perdes supaya
semua bisa melayani masyarakat pengguna BBM dengan harga standar. Selain itu,
keuntungan BUMDes bisa meningkatkan Pendapatan Desa sehingga akan merubah
status desa termiskin di Kabupaten Kebumen menuju desa unggul dan mandiri,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu,
hadir Misman, Direktur BUMDes dari Desa Kedunggong, Kecamatan Sadang untuk
mengajukan permohonan program Pertades langsung disampaikan kepada Direktur Operasional
PT. MTI Imam Anshori. (Yahya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar