NIAS BARAT - wartaekpres - Pemerintah Kabupaten
Nias Barat peringati Hari Lahirnya Pancasila bertempat di halaman Kantor Bupati
Nias Barat, Sabtu (01/06/19).
Adapun sejarah singkat lahirnya Pancasila yakni Dokuritsu Junbi Cosakai
atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan
sidangnya yang pertama dari 29 Mei dan selesai tanggal 1 Juni 1945. Rapat
dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei
1945 dengan tema dasar negara.
Rapat pertama diadakan di Gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta,
yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung
tersebut merupakan gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat.
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada 1 Juni 1945,
Soekarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang Dasar Negara
Indonesia merdeka, yang dinamakan Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan
secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap
anggota BPUPKI.
Bupati Nias Barat membacakan Pidato Kepala BPIP mengatakan, bahwa pada hari
ini, Sabtu 1 Juni 2019 kita patut panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME,
karena kita dapat berkumpul dan mengadakan upacara untuk memperingati Hari Kelahiran
Pancasila. Pancasila mmapu menyatukan kita semua sebagai atu bangsa dan hidup
dalam Negara Kesatuan Republik INdonesia.
Lebih lanjut disampaian, sebagaimana yang sudah kita ketahui semua, bahwa
kondisi geografis yang memposisikan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan
makin memperkokoh konsep dan keyakinan akan "tanah air Indonesia".
Kesatuan gugusan pulau yang berada di antara dua Samudra Pasifik dan
hindia, serta di antara dua benua, Asia dan Australia, meneguhkan bahwa kita
sebagai bangsa memiliki ruang hidup tanah-air sebagai satu kesatuan. Ada relasi
dan perpadua antara darat dan laut yang saling menguatkan sebagaiman dalam
konsep wawasan nusantara.
Di wilayah nusantara tumbuh flora dan faun yang beragam. Keberagaman secara
natural merupakan karakateristik dari keindonesiaan. demikian pula secara
antropologis dan sosiologis keberagaman ras, etnis, agama, kepercayaan dan
budaya yang ada di Indoneia sudah ada sejak masa pra aksara hingga sekarang.
Kita Indonesia hidup dan bahagia dalam keberagaman.
Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Negara dan pandangan hidup bangsa
yang digali oleh para "pendiri bangsa" merupkaan suatu anugerah yang
tiada tara dari Tuhan YME buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa
masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita
akui bahwa eksistensi ke-Indonesia-an baik sebagai bangsa maupun sebagai negara
masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.
Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus
diperjuangkan. keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek
antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai
kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengalaman nilai-niali
Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Berkat Pancasila yang berlindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi
dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila
sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas
nasional dalam wadah dan slogan "Bhinneka Tunggal Ika".
Dalam konteks itulah, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa mempringati
dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu
keniscayaan. Pertama kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sjarah
dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia
sebagai dasar negara, sehingga bangsa nusantara yang beragama dapat bersatu dan
menyatu sebagai satu bangsa.
Sebagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah, apa yang oleh
Bung Karno pernah disebut "Jas Merah". Untuk menghormati jasa pendiri
bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita
memperingati Hari Kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggan nasional
(naitonal pride).
Peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuai yang terpisah dari
momentum perumusan Piagam Jakarata oleh Panitia Kecil tanggal 22 Juni dan
pengsahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Jadi 3 peristiwa penting tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahka.
Dengan demikian, kita harapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah
tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita
semua mengamalkan Pancasila secara simultan dan terus menerus.
Kedua, dengan merayakan hari kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan
dan harapan untuk menyongsong kehidupan berangsa dan bernegara yang lebih baik.
Pancasila sebagai leitstars dinamis, bintang penuntun mengandung visi dan misi
negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke
depan. Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk
masa depan, khususnya dalam merealisasikan visi dan misi bangsa Indonesia. (Aperius Gulo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar