"Para PKL ini merasakan kerugian akibat menurunnya pembeli, dimana masa transisi yang tidak membawa harapan bagi mereka (PKL), apalagi sekarang ada aturan PSBB di daerah-daerah maka semakin terpuruk mereka dan membuat perekonomian pedagang kaki lima merosot, sehingga apapun dilakukan walaupun menabrak norma-norma," ungkap Anang.
Film dokumenter yang bertajuk The Waker Kota Tangerang ini disutradarai
oleh Imam Armoo, dalam sinopsisnya menceritakan sosok pedagang kaki lima,
pedagang sektor informal yang bekerja dengan memanfaatkan situasi, tempat dan
keramaian yaitu dengan berjualan di tempat-tempat umum yang mereka anggap
mempunyai potensi untuk menjajakan dagangan. Suatu dilema yang terjadi dalam cerita
film dokumenter ini, antara norma dan kebutuhan rumah tangga.
Sementara dalam kehidupan sosial masyarakat, profesi pedagang kaki lima
merupakan salah satu alternatif swadaya masyarakat untuk menanggulangi masalah
perekonomian mereka sendiri.
Di balik film The Hawker ini sangat menarik untuk diedukasi
masyarakat luas, juga mengeksplorasi pentingnya keamanan, ketertiban dalam
sosial masyarakat sekaligus melihat sisi kebutuhan, hingga akhirnya membawa
pada sebuah dilema.
Sang Sutradara, Imam Armoo menyampaikan, bahwa dalam film The Hawker
membahas permasalahan sosial, konflik keluarga, perkara hukum yang ada di suatu
daerah tertentu. Seorang pedagang kaki lima, karena kebutuhan dan tuntutan
ekonomi, sehingga ia berani menjual minuman keras.
“Tentu sangat menarik banget untuk mengetahui fakta-fakta yang terjadi di balik film ini, yang pasti memberikan kita pengetahuan dan pandangan mengenai suatu peristiwa di daerah-daerah. antara norma dan kebutuhan hidup,” ujarnya.
Adapun film dokumenter The Hawker ini didukung oleh para pemeran
diantaranya Boylee Salim, Rahayu Kusnadi, Dewitia, Herman Y. Simarmata, Satuan
Pamong Praja Kota Tangerang dan juga tokoh masyarakat. Film dokumenter The Hawker
yang diproduksi oleh PH. Gajah mada Film ini juga menampilkan wawancara atau
narasi dengan beberapa tokoh-tokoh masyarakat tentang bahaya minuman keras, juga
tentang ketertiban, keamanan di masyarakat.
"Sayang bila dilewatkan film ini, saya sangat tertantang memerankan adegan di film ini, begitu banyak konflik, intrik, dan perkara hukum, saya tidak bisa bayangkan bagaimana hati dan perasaan seorang istri yang digambarkan dalam film The Hawker ini, wau keren. Saya juga terharu bahwa tim dan para crew sangat bekerjasama dengan baik dan kompak, sehingga dengan sekejap terasa menjadi keluarga," ucap Rahayu Kusnadi salah satu pemeran dalam film The Hawker. (Rls/Danil)
Kereeen.. Karya yang perlu diapresiasikan.. Miras merusak generasi muda..
BalasHapus