KOTA BEKASI - wartaekspres - Sejak ramai berita tentang ribuan pohon mati di TPST Bantar Gebang, Kepala UPST Bantar Gebang, Asep Kuswanto tidak pernah terlihat berkantor di kawasan persampahan milik Pemprov DKI Jakarta yang berlokasi di Bantar Gebang.
"Ga pernah ada
di kantornya," ucap salah satu pekerja di kantor tersebut. Saat Lembaga
Lingkungan Hidup Amphibi Bekasi Raya akan melakukan peninjauan dan pendataan ke
lokasi ribuan pohon yang mati di area TPST Bantar Gebang.
Tetapi pihak UPST
Bantar Gebang masih belum menanggapi balasan surat Permohonan Lembaga Amphibi
hingga hari Selasa (8/9/2020).
Pohon tersebut adalah
proyek penghijauan yang bersumber dari dana DKI (Bandek) senilai Rp. 2,2 miliar
tahun 2019 yang masuk dalam APBD Kota Bekasi.
Ketua Amphibi Bekasi
Raya, Mohammad Hendri A, ST, menyatakan, bahwa sudah melakukan prosedural
secara resmi yang diminta pihak TPST Bantar Gebang, yaitu membuat surat yang
ditujukan kepada Kepala UPST TPST Bantar Gebang pada tanggal 25 Agustus lalu.
Adapun isi surat
tersebut yaitu melakukan peninjauan sekaligus mendata jumlah pohon yang mati
yang infonya berjumlah ribuan.
“Jawabannya menunggu
dua hari ke depan setelah di ACC Kepala UPST Bantar Gebang Asep Kuswanto. Namun
hingga kini belum juga dikeluarkan oleh Kepala UPST Bantar Gebang,” ujar
Hendri.
"Sebenarnya
kalau dia (Kepala UPST) tidak bersalah kenapa mesti takut. Kami sudah mengikuti
prosedur yang diminta membuat surat resmi untuk bisa masuk ke TPST Bantar
Gebang sejak 2 minggu lalu. Tapi hingga kini belum juga direspon," terangnya.
"Kita akan segera laporkan ke Pak Anies Baswedan. Terkesan Kepala UPST Bantar Gebang menutup-nutupi dan sikapnya terlihat mencurigakan, bahkan tidak sama sekali membalas surat yang kami layangkan," tandas Hendri. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar