Kamis, 01 September 2022

KAMI Banten Rayakan Milad Ke-4 Penuh Kekeluargaan


SERANG - wartaexpress.com -
Komunitas Anduk Merah Indonesia (KAMI) Banten, Sekretariat Desa Tambak, Kec. Kibin, Kab. Serang, Rabu (31/8/2022), merayakan hari jadinya (Ulang Tahun) yang ke-4, dipusatkan di area parkir Pasar Baru Tambak, Kibin.

Perayaan Milad KAMI yang dihadiri segenap pengurus organisasi beserta seluruh anggota KAMI, serta undangan lainnya. Dimulai pukul 11.00 Wib dengan Pawai Keliling wilayah Kibin menggunakan ratusan kenderaan roda dua maupun empat dengan kostum nuansa berwarna merah, mengambil  start dari Pasar Baru Tambak dengan rute prapatan Tambak menuju Desa Cijeruk-Nagara-Blokang-Kawasan Modern Industrial Cikande, Kibin, lewat jalan nasional dan berakhir memasuki tempat acara di lapangan parkir Pasar Baru Tambak.

Pantaun di lapangan pawai anggota komunitas berkendara dengan tertib dan teratur dilakukan dengan maksud untuk memperkenalkan kepada masyarakat, bahwa KAMI adalah bagian dari masyarakat.

Serimonial acara Ulang Tahun KAMI berlangsung hidmat, sederhana tampak mengedepankan kekeluargaan diisi dengan beberapa acara lain, diantaranya pembukaan dengan doa, dilanjutkan dengan kata-kata sambutan, potong tumpeng, diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah penuh kekeluargaan.

Dalam kata sambutannya, Ahmad Yamin, Pembina KAMI, menguraikan, bahwa tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2022 ini, bagi segenap pengurus, anggota dan keluarga besar Komunitas Anduk Merah Indonesia adalah hari bahagia, genap usianya 4 tahun.

Yamin menjelaskan tentang lahirnya Komunitas Anduk Merah Indonesia. Dikatakan, bahwa KAMI adalah sebuah wadah perkumpulan bagi siapapun warga negara Indonesia yang ada di tanah air, untuk Bersama-sama memperjuangkan ketidakberuntungan status sosial di tengah masyarakat. Dengan maksud dan tujuan, agar bisa bersama-sama membuka mata dan hati, bahwa tidak semua orang itu bisa beruntung sama seperti lainnya.

Oleh sebab itu, kata Yamin, sebagai insan yang bergabung di KAMI diminta untuk peduli terhadap sesama. Kemudian Filosofi lahirnya KAMI, lanjutnya, adalah berangkat dari sudut pandang, yang sering diamati oleh penasehat/pendiri, Ajat Sudrajat, biasa dipanggil dengan Njat Badot, tentang setiap orang yang berprofesi di kalangan bawah “masyarakat kecil”, misalnya, tukang beca, tukang bangunan, kondektur mobil, supir, pedagang asongan, dan pekerja kasar lainnya, mereka yang biasa dianggap atau disebut “kuli”, kerap  menggunakan anduk di leher.

Ajad Sudrajat foto bersama keluarga
“Mungkin kebetulan waktu itu anduk yang dikenakan orang yang diamati tersebut, adalah anduk berwarna merah. intinya orang yang berprofesi di kalangan bawah dan status sosialnya rendah, sering terlihat memakai anduk guna menyeka keringatnya dalam mencari nafkah, baik untuk dirinya maupun keluarganya. Sehingga anduk menjadi simbol dan filosofi membentuk wadah sosial ini,” ungkap Yamin.

“Justru tidak ada di gedung dewan Senayan, anggota legislatif dan mereka para pejabat yang status sosialnya tinggi yang menggunakan anduk. Tergerak dari itu (penasehat) dibentuklah wadah sosial ini yang dibuat namanya Komunitas Anduk Merah Indonesia. Kita sudah banyak berbuat kegiatan sosial untuk membantu sesame, misalnya membantu keluarga kurang mampu secara ekonomi, bantuan untuk masyarakat, pembangunan rumah ibadah, bedah rumah, santunan anak yatim, pembangunan jalan lingkungan warga dan beberapa bentuk bantuan lainnya yang sifatnya sosial,” urai Yamin.

Sementara M. Kahar Ajad Sudrajat, Ketua Umum KAMI Banten, meminta semua anggota KAMI menjaga nama baik dan kekompakan, tetap solid, tidak mudah terprovokasi, apalagi diadu domba. Selalu jaga persaudaraan antar anggota, tidak mudah terhasut dengan informasi yang belum jelas, jangan mudah ditakuti, harus disegani dimanapun kita berada.

“Terima kasih untuk semuanya yang hadir, terutama Pembina dan Penasehat Komunitas, saya berharap Komunitas kita ini ke depan akan lebih berkembang di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten. Ingat bahwa kita adalah saudara jagalah tali persaudaraan itu, kita semua sama tidak ada perbedaan suku, agama, status maupun Ras atau lainnya, kita adalah Indonesia yang bersaudara,” tandas Kahar.

Sebagaimana diketahui dari pengurus KAMI, pada usianya sudah 4 tahun ini, jumlah anggotanya sudah mencapai 600 orang lebih, kemudian sudah terbentuk kepengurusan KAMI di Kota Serang baru-baru ini. Dalam perjalanannya sudah banyak melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan di tengah masyarakat di beberapa tempat di Kabupaten Serang, misalnya menyantuni anak yatim, sumbangan kepada masyarakat kurang mampu, dan kegiatan sosial lainnya. (MM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....