Kamis, 25 Agustus 2022

Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Dengan Bank Syariah Sintang


SINTANG - wartaexpress.com -
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Kalbar Syariah Sintang memiliki gedung baru yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH, M.Hum, dengan didampingi oleh Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, SE, M.Si, dan Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph, Kamis (25/08/2022).

Kehadiran gedung megah yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 4,1 miliar dan berlokasi di Pasar Inpres Sintang tersebut, diharapkan bisa menjadi penopang dalam pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat, khususnya wilayah Kabupaten Sintang.

"Kehadiran Bank Kalbar Syariah ini diharapkan bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang mengedepankan syariah. Semoga bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Kalbar, khususnya Kabupaten Sintang," harap H. Sutarmidji saat memberikan sambutan.

Kabupaten Sintang merupakan 1 dari 3 daerah yang menjadi acuan dalam perhitungan inflasi selain Kota Pontianak dan Kota Singkawang.

Sektor pangan mengalami deflasi di bulan Juni-Juli 2022. Namun, sektor angkutan udara dan sektor energi menyebabkan inflasi.

"Angka inflasi Kalbar di atas 4,26%, padahal pemerintah pusat menargetkan 3%. Namun, angka ini masih di bawah rata-rata nasional. Maka dari itu, kita harus menjaga inflasi hingga akhir tahun nanti. Saya selalu menekan inflasi, khususnya sektor pangan, karena ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Apabila daya beli masyarakat turun, maka akan meningkatkan pertumbuhan angka kemiskinan,” tutur Gubernur Kalbar.

Tetapi, satu hal yang patut diapresiasi adalah saat ini inflasi Kalbar di angka 6,73%, sedangkan nasional berada di angka 9,75%.

Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dapat menopang berbagai sektor dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini didukung dengan luas wilayah yang dimiliki Kabupaten Sintang serta mulai terjadi peningkatan kepadatan penduduk.

Meneruskan sambutannya, H. Sutarmidji mengharapkan, Bank Kalbar Syariah memiliki program, sigap dalam membaca peluang dan sektor-sektor mana saja yang dapat dikembangkan, serta melakukan pembinaan kepada para pemula.

“Pemda berperan membuat kebijakan perizinan yang murah dan cepat. Kalau ekonomi tumbuh, PAD akan lebih bagus. PAD Pemprov Kalbar mencapai Rp. 1,7 triliun sejak tahun 2018 dan saya harap bisa mencapai Rp. 2,8 triliun di akhir tahun ini. Oleh karena itu, kita perlu membaca peluang dan potensi yang ada. Kalau tidak begitu, tidak mungkin bisa kita capai,” ujarnya.

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diraih Pemprov Kalbar tanpa ada ekstensifikasi dan kenaikan pajak, serta tidak ada kenaikan dan jenis retribusi baru. Oleh karenanya, PAD tidak akan meningkat tanpa menggeliatnya perekonomian daerah.

Gubernur juga berharap, sektor perbankan bisa mempermudah akses yang dibutuhkan masyarakat, yakni dengan memberi utang dan kemudahan akses bagi anak-anak muda.

"Upayakan agar anak-anak muda bisa membuka dan mengembangkan usaha karena potensinya sangat besar. Saya lihat penjualan online (daring) kita masih sangat minim. UMKM yang berpotensi adalah hasil kerajinan dan kreatifitas. Dekranasda Prov Kalbar saya bangun menjadi showroom untuk mempromosikan kerajinan dari seluruh Kalbar. Juga dapat mengakomodir penjualan secara online. Kalbar memiliki banyak kerajinan. Bahkan kita meraih juara 1 ketika ditampilkan secara nasional, yaitu Tenun Sidan khas Kapuas Hulu. Intinya, harus mampu membaca peluang serta lebih kreatif dan inovatif,” tutup H. Sutarmidji.

Di waktu yang sama, Direktur Utama Bank Kalbar menyampaikan KCP Bank Kalbar Syariah Sintang mulai beroperasi pada tanggal 20 Desember 2012.

"Kehadiran Gedung Baru KCP Bank Kalbar Syariah Sintang ini diharapkan bisa menjawab apa yang diinginkan masyarakat Sintang dan sekitarnya. Kemudian, kami juga ada layanan secara khusus melayani UMKM yang ditempatkan di wilayah Pasar Inpres. Pembangunan gedung ini merupakan bukti kepedulian dan komitmen kami untuk meningkatkan akses abilitas terhadap produk dan layanan perbankan syariah kepada masyarakat,” kata Rokidi.

Dirut Bank Kalbar juga berharap kehadiran KCP Bank Kalbar Syariah ini dapat mempercepat pembangunan di Kabupaten Sintang, serta memudahkan pelayanan kepada masyarakat Sintang dengan kondisi yang aman dan nyaman.

Saat ini aset yang dimiliki Bank Kalbar Syariah sebesar Rp. 206 miliar. Namun, dari sisi dana pihak ketiga masih relatif minim, yakni kurang lebih sebesar Rp. 39 miliar. Pada posisi kredit sudah berada pada angka Rp. 202 miliar.

Hal yang patut dibanggakan dan tidak kalah penting yaitu KCP Bank Kalbar Syariah Sintang menghasilkan laba hingga Rp. 15 miliar sampai hari ini dan target dari bisnis perbankan syariah bisa mencapai Rp. 20-Rp. 25 miliar pada akhir tahun 2022. (Rls/danil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....