SAMBAS - wartaexpress.com - Jembatan di Sei Emas, Desa Sebatuan Pemangkat, Kabupaten Sambas yang dibangun akhir tahun 2020, semula disambut positif oleh masyarakat setempat, karena jembatan yang dibangun dengan uang rakyat tersebut diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan akan semakin majunya sektor sosial ekonomi.
Namun dengan berjalannya
waktu, dari mulai dibangunnya jembatan ini, masyarakat serta tokoh setempat
sering mempertanyakan kepada pengawas pelaksana maupun para pekerja. Karena
jika dilihat secara kasat mata penyanggah jembatan tersebut tidak presisi,
miring dan nampak rapuh sehingga terkesan dibangun asal-asalan, namun apa yang
dipertanyakan masyarakat tidak pernah ditanggapi secara serius baik oleh
pengawas, pelaksana maupun dinas atau instansi yang seharusnya peka terhadap
suara masyarakat.
Hingga jembatan ini kemudian
difungsikan, kondisinya tetap dibiarkan bahkan saat ini kondisi penahan
jembatan semakin parah dan sangat memprihatinkan karena dengan kondisi yang
terlihat membahayakan bagi masyarakat yang melintas berpotensi mencelakai
masyarakat itu sendiri jika hal yang dikhawatirkan terjadi.
Mirisnya kondisi ini sama sekali tidak pernah diperdulikan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sambas.
Begitu jembatan selesai
dibangun pada akhir tahun 2020, seharusnya ada masa pemeliharan oleh pelaksana
untuk jangka waktu tertentu dengan biaya yang sudah ditetapkan dalam kontrak,
namun informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya justru biaya
pemeliharaan tersebut raib dan menguap begitu saja.
Masalah jembatan yang
dibangun menggunakan uang rakyat ini ternyata hasilnya sangat mengecewakan dan
benar-benar memprihatinkan.
Sebetulnya masalah Jembatan
Sei Emas ini sempat diangkat ke permukaan oleh beberapa media online maupun
cetak di wilayah Kabupaten Sambas, bahkan permasalahannya sempat dikonfirmasi
oleh pihak Kejaksaan, namun faktanya tidak ada tindakan apapun atau usaha
perbaikan terhadap jembatan tersebut hingga detik ini.
Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Sambas seakan tutup mata dan merasa tidak ada beban serta
tanggungjawab dalam mengelola uang rakyat yang seharusnya dikembalikan ke
rakyat dalam bentuk fasilitas untuk kepentingan rakyat demi meningkatkan sosial
ekonomi sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945.
Tim Independen Jurnalis
Reformasi wilayah Kalimantan Barat sudah berusaha menghubungi Ka. Dinas PU Kab.
Sambas, namun dilimpahkan masalah ini kepada F selaku kepala bidang. Sementara
tim berusaha menghubungi F tetapi tidak ada respon dan ditanggapi.
Hingga berita ini
dipublikasi tidak ada keterangan ataupun klarifikasi dari Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Sambas dan jajarannya, terkait masalah serius Jembatan
Sei Emas yang menggunakan anggaran cukup fantastis.
Salah satu warga masyarakat Desa Sebatuan mengatakan kepada awak media, berharap aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti masalah ini, dikarenakan jembatan yang dibangun mengunakan uang negara terkesan asal jadi. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar