BREBES - wartaexpress.com - Nur Hasim (25), pemuda asal Dukuh Ciklenteng, Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, adalah seorang kiper sepakbola amputasi Indonesia yang akan berlaga di ajang Piala Dunia Sepak Bola Amputasi (World Amputee Football Federation/WAFF) di negara Turki pada 1-9 September 2022.
Disampaikan atlet nasional penyandang disabilitas itu, Indonesia berada di Grup C Piala Dunia WAFF 2022, bersama Inggris, Argentina, dan Amerika Serikat.
“Indonesia menjadi
salah satu dari 24 kontestan di ajang WAFF tahun 2022. Kami mohon doanya dari
seluruh rakyat Indonesia agar bisa memberikan prestasi yang terbaik bagi bangsa
ini,” ungkap Hasim saat dikonfirmasi, Rabu (24/8/2022).
Lanjutnya dikatakan,
bahwa para atlet Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia sendiri telah menjalani
Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sejak 27 Juni 2022, di Lapangan Sports
Club Serenia Mansion, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ia mengaku selama
ini mengasah bakatnya itu dengan berlatih 3 kali dalam seminggu (Rabu, Jumat
dan Minggu) di Lapangan Sepakbola Cilibur, dan kemudian mengikuti seleksi di
luar club atau secara perorangan.
“Awalnya saya
pesimis karena harus menggunakan bendera club, sementara di Brebes sendiri
belum ada Persatuan Sepak Bola Amputasi (PSBA). Namun saya berusaha mengikuti
seleksi dengan apa adanya dengan modal fisik dan skill,” sambungnya.
Dikatakan Hasim,
bahwa awalnya ia menjadi pemain belakang sebelum dijadikan kiper seperti saat
ini. Tentu saja ia sangat berharap di Brebes segara ada klub sepak bola
amputasi sehingga atlet-atlet sepertinya terwadahi.
Sementara ditanya terkait peningkatan infrastruktur jalan di desanya yaitu makadam sepanjang 986 meter lebar 4 meter yang dikerjakan melalui program TMMD Sengkuyung tahap II Kodim Brebes. Ia mengaku senang dan bangga karena akses yang telah selesai dibangun itu jelas akan memberikan kemudahan transportasi antar dusun dan desa, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat khususnya.
Dengan adanya jalan
yang dilengkapi dengan jembatan itu, warga Dukuh Luwung hanya akan menempuh
jarak 1 kilometer saja jika akan pergi ke pasar dan Lapangan Desa Cilibur,
dimana sebelumnya harus memutar jarak dengan melewati 4 dukuh/dusun tetangganya
yang berjarak kurang lebih 4 kilometer.
“Untuk itu saya
ucapkan banyak terima kasih kepada Pemda, TNI, dan seluruh pihak yang telah
memperbaiki jalan, sehingga memberi harapan baru kepada para pemuda untuk
berlatih sepak bola di Lapangan Desa Cilibur tanpa melambung melewati 4
pedukuhan,” tandasnya.
Terpisah, Kepala
Desa Cilibur, Nurrohman, SH, mengatakan, bahwa adanya jalan makadam itu sangat
bermanfaat sekali untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, juga mempermudah
berbagai aktivitas sosial seperti mendekatkan ke kantor pemerintahan desa,
pasar, sekolah, dan ke lapangan desa.
Ia juga berharap, adanya perhatian khusus dari pihak terkait kepada Hasim. Pasalnya, Hasim adalah atlet tingkat dunia yang masih merumput di lapangan desa terpencil di pegunungan wilayah Kecamatan Paguyangan. (Ujang/Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar