Menurut Maharaja Kutai Mulawarman yang berasal dari Kalimantan Timur, helat kali ini adalah yang ke 2 di tahun 2023, pasca pandemi Covid dan ditangani oleh Event Organizer Mitra Mahakarya pimpinan Yuli Candro. Pilihan menyelenggarakan di RedTop Hotel selain dikenal dengan pelayanan yang ramah, kelengkapan fasilitas juga kemudahan akses dari pusat bisnis.
Anugerah Diraja
Nusantara memberikan apresiasi dan penghargaan kepada tokoh-tokoh bangsa juga
kepada perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri yang memiliki kepedulian
yang tinggi untuk mendukung kebangkitan ekonomi di Indonesia.
Pimpinan Event
Organizer Mitra Mahakarya Yuli Candro menjelaskan, bahwa pelaksanaan kegiatan
Anugerah Diraja Nusantara kali ini memiliki 3 misi penting, yaitu saling
membangun kepedulian sosial, kebangkitan ekonomi dan ketahanan pangan. Selain 3
misi tersebut, Anugerah Diraja Nusantara memiliki visi utama yaitu Indonesia
menjadi mercusuar dunia.
Setelah berakhir masa
jabatan sebagai Pejabat Sementara Kepala Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk
Pandan, Kabupaten Kutai Timur, akhir tahun 2003, dengan hasil doa dan istikhorah
Drs. KH. Andi Bustam Salam, BA, sebagai Hafidz terbaik di Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan.
Untuk membendung budaya-budaya barat tersebut, maka Drs KH. Andi Bustam Salam, BA, sebagai salah satu Alumni IAIN Alauddin Ujung Pandang, Makassar dengan gelar BA dari Jurusan Ilmu Al Quran dan gelar Drs dari Jurusan Ilmu Dakwah Fakultas Ushuluddin mendirikan lembaga pendidikan Islam, yaitu Pesantren Hifzhil Quran Al Bustam (YAPHIQA).
Dengan kegigihan perintis,
pendiri Yayasan Pendidikan Islam Al Mufid, Yayasan Pondok Pesantren Hifzhil Quran
dan Panti Asuhan atau Lembaga Kesejahtraan Sosial Anak (LKSA), Drs. KH. Andi
Bustam bin Andi Abd. Salam bin Andi Maddiolo Petta Tangnga bin Andi Makatutu
Petta Sennang, di tengah kesibukannya, juga tetap tidak ketinggalan untuk
mengembangkan pengetahuan dan ilmunya dengan mengikuti perkuliahan S2 Manajemen
Kependidikan Unmul dan telah menyelesaikan S2 dengan gelar M.Pd.
Setiap tahun dari 2001,
ziarah ke Makam Raja-Raja di Sulawesi Selatan, tahun 2002, semua santri pondok
mengadakan haflah akhirusannah, setelah Hari Raya Idul Fitri yakni ziarah ke
Makam Sultan Tenggarong (Raja Tanggaarung) dan Raja-raja Tenggarong lainnya, Dato/Sultan
Sulaiman, Sultan Parkesit dan lainnya di Tenggarong Kab. Kutai Kartanegara Kaltim.
Lalu tahun 2003 dalam rangka Haflah dengan mengadakan pengajian dan mendatangkan Al Ustadz Abdillah, tahun 2004 mengadakan ziarah Wali Tujuh (makam para wali tujuh) di Sulawesi Selatan. tahun 2005 dalam rangka Haflah Akhirussanah sampai dengan sekarang, mengikutkan para santri putra dan putri berbakat mengikuti Pospeda maupun Pos Penas atau Pekan Olah Raga antar Pondok Pesantren se-Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur maupun se-Indonesia.
Begitu juga kegiatan-kegiatan olahraga dengan berbagai cabang, seperti Sepak Bola, Sepak Takrow, Pencak Silat atau bela diri, dan sebagainya. Alhamdulillah santri dari Al Mufid atau Hifzhil Quran berhasil meraih Medali Emas, Medali Perak dan Perunggu dengan membawa nama baik Provinsi Kalimantan Timur maupun Kab. Kutai Timur di Tingkat Nasional antar Pondok Pesantren. (Rls/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar