JAKARTA - wartaexpress.com - Sidang Presiden Instituto Educando Para A Paz dan Penyerahan Ijazah serta pengukuhan Desa Bareto sebagai pusat pendidikan perdamaian dunia
Dalam sidang tersebut diputuskan menerbitkan Sertifikat Profesor diberikan berdasarkan kesepakatan dengan Presiden Internasional dan Pendiri Instituto Educando Para a Paz di Brasil yang bertanda tangan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa Global Compact serta Maharaja Kutai Mulawarman memutuskan dan menyerahkan sertifikat yang menjelaskan tentang nama Lalu Pharmanegara diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Sejarah Nomor Register : 0826.2501.2023, dan Sertifikat Kehormatan Profesor diberikan kepada Andi Bustam Salam diangkat sebagai Guru Besar Pendidikan Perdamaian Instituto Educando Para a Paz Nomor Regigister : 0825.2501.2023.
Dijelaskan bahwa
pemegang sertifikat ini menyanggupi, atas dasar setiap negara dan di seluruh
dunia sesuai dengan undang-undang negara tersebut dan undang-undang
Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan dalam kerangka hukum internasional dan
nasional, menjunjung tinggi hak asasi manusia dengan mengajukan dokumen di
depan pengadilan. Dia berkewajiban untuk mematuhi dan menghormati semua hukum
nasional dan internasional.
Surat Pernyataan Nomor
: 0628.0125.2023. Hari ini Rabu, 25 Januari 2023 berisi Kami yang bertanda
tangan di bawah ini setuju untuk menerima gelar Doktor Kehormatan dari
Instituto Educando Para a Paz di Desa Bareto, pusat wisata budaya dan
pendidikan perdamaian dunia dan pengukuhan sebagai Profesor adalah Prof. Dr.
Lalu Pharmanegara, SH, LLM, MA (Phil), Ph.D, dan Prof. Dr. (HC) Ag. KH. Andi
Bustam Salam, BA, M.Pd, sedangkan Wisuda Doctor Honoris Causa kepada 1. Dr. (HC)
Edwin Fauzy Malaka, S.Sos, MH. 2. Dr. (HC) Mayor CKM dr. Citra Roshian, Sp.B.
Finance, FICS, MMRS. 3. Dr. (HC) Rd. Reza Pramadia, SE, SH, MH, CTA. 4. Dr. (HC)
Sahidul Haque. 5. Dr. (HC) Cepi Sugiarto, S.Pd. 6. Dr. (HC) BRAy. Erna Santoso,
S.Sos, Ph.D. 7. Dr. (HC) Zahir, S.Kel.
Masing-masing diberikan gelar Doktor Kehormatan Pendidikan Perdamaian dan Kemanusiaan atau gelar Doktor Honoris Causa oleh Presiden Internasional Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza. F.W., Ph.D, dan ditandatangani bersama Prof. Dr. Prince Jose Carlos Pereira, Ph.D, selaaku pendiri dan Presiden Instituto Educando Para a Paz yang diberikan pada nama-nama yang telah berjasa dalam dunia pendidikan untuk perdamaian sehingga membantu masyarakat dunia global menghadapi peperangan dan bencana alam serta kenakalan remaja dan narkoba yang melanda dunia sehingga diperlukan pendidikan untuk perdamaian. Kehormatan ini diberikan dalam rangka kampanye perdamaian dan pendidikan untuk memerangi kemiskinan akibat perang dan bencana alam.
Prof. Dr. Lalu
Pharmanegara, SH, LLM, MA (Phil), Ph.D, dalam pidato pengukuhan Guru Besarnya
di Bidang Sejarah Pengetahuan atau History of Science, dengan judul Paradigma,
Taksonomy, Epistemology, dan Nalar Nusantara sebagai Methodology Sains
Kontemporer dan Warisan Pengetahuan Leluhur Asia Tenggara. Sedangkan Prof. Dr.
(HC) Ag. KH. Andi Bustam Salam, BA, M.Pd, dalam pidato pengukuhan Guru Besarnya
menjelaskan tentang kemanusian pendidikan perdamaian dunia.
Dr. (HC) Zahir, S.Kel, penerima
anugerah Doktor Honoris Causa dari Instituto Educando Para A Paz Brazil yang
bertanda tangan dengan Global Compact Perserikatan Bangsa-Bangsa atas jasanya
melaksanakan kegiatan pembinaan kelompok dan pemberdayaan masyarakat serta
melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan, kemanusiaan,
serta mendorong para pelaku UKM di wilayah kecamatan pada masa sulit/pandemi
covid-19, dengan konsep UKM siap bangkit dan melejit di masa sulit serta
memotivasi cikal bakal berdirinya perguruan tinggi berskala internasional demi
kesejahteraan masyarakat di wilayah Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai
Timur, Kaltim.
Dr. (HC) Rd. Reza Pramadia, SE, SH, MH, CTA, telah sukses meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Institute Educando Para A Paz Brazil. Pria yang akrab disapa Kang Reza ini pun berkomitmen untuk memberikan advokasi hukum, khususnya bagi masyarakat miskin di tempat kelahirannya, yakni Cirebon. Gelar doktor yang diraih Kang Reza tersebut berkat dedikasinya selama ini dan dianggap berjasa pada bidang hukum, kebudayaan dan perdamaian dunia.
Selaku Presiden Internasional Instituto Educando Para a Paz Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza. F.W, Ph.D, menegaskan bahwa Kampung Bareto di Garut dan Yayasan Pendidikan Al-Mufid di Kutai Timur telah diakui sebagai pusat Pendidikan Perdamaian Dunia yang juga sebagai tempat Instituto Educando Para a Paz yang bertanda tangan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa Global Compact dan Perikatan dengan Perjanjian ditandatangani dengan Maharaja Kutai Mulawarman dengan link https://www.unglobalcompact.org/participation/report/cop/create-and-submit/detail/437800 COE, memuat deskripsi tindakan praktis yang telah diambil organisasi untuk mempromosikan PBB Global Compact dan prinsip-prinsipnya melalui setidaknya salah satu aktivitas berikut. Tindakan lain untuk mendukung Global Compact dan terlibat dengan inisiatif memasukkan prinsip-prinsip Global Compact ke dalam operasi internal dan mengkomunikasikan kemajuan yang mengikuti persyaratan COP (wajib), memberikan pendidikan tentang topik yang terkait dengan Global Compact melakukan penelitian terapan dan kepemimpinan pemikiran terkait dengan Global Compact sosialisasikan prinsip-prinsip Global Compact, berikan dukungan kepada peserta bisnis Global Compact PBB dalam upaya penerapan dan pengungkapan keberlanjutan mereka sendiri pinjamkan kapasitas ke Global Compact Local Networks dan/atau Global Compact Office. (Rls/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar