GROBOGAN - wartaexpress.com - Dalam kunjungan kerja ke Grobogan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memimpin langsung upaya penurunan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Grobogan. Ia mengajak kepala desa untuk menerapkan Strategi Micro Targeting, dengan mendata secara langsung warga miskin, kemudian mengintervensi dengan program penurunan kemiskinan yang bersumber dari dana APBD, CSR, serta filantropi.
Hal itu disampaikan
Ganjar di Balai Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Rabu
(25/1/2023). Hadir dalam acara tersebut Bupati Grobogan, Sri Sumarni, beserta
Kepala OPD juga para Kepala Desa. Tampak hadir pula Bupati Demak Eisti'anah dan
jajarannya.
Dalam memimpin acara
tersebut Ganjar memaparkan, agar upaya penurunan angka kemiskinan dilakukan
secara serius, dan menyasar ke beberapa daerah. Seperti Brebes, Pemalang,
Grobogan, Demak, dan Wonogiri.
Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan, terdapat 923 desa yang masuk dalam zona kemiskinan. Untuk itu, ia mengajak para Kades memiliki pusat data, tentang warga yang benar-benar membutuhkan penanganan.
Ganjar memberikan waktu
satu minggu kepada para Kades, untuk mendata jumlah warga miskin ekstrem,
hamil, serta hamil dengan risiko tinggi. “Hari ini kita coba bereskan sampai
level mikro yakni di desa. Maka kita minta Kades untuk mendata, camat
supervisi, dan akan dikompilasi di kabupaten,” ujarnya.
Dari data yang
terkumpul, Pemprov Jateng melakukan berbagai intervensi. Selain program reguler
seperti pembenahan rumah jadi layak huni. Ganjar juga mendorong perusahaan
berperan menyerap tenaga dari warga miskin.
Disampaikan Ganjar,
bahwa beberapa perusahaan di sekitar Grobogan dan Demak membutuhkan ratusan
pekerja. Di antara mereka bahkan ada yang membutuhkan pekerja tidak terampil.
“Kawan-kawan dari
Disnaker dan investasi, kita minta cek ke perusahaan di wilayahnya, untuk
menerima pekerja dari keluarga miskin. Kalau butuh pelatihan, pemerintah siap
fasilitasi. Tapi kalau butuh neskilled mau training sendiri pun akan lebih
baik,” paparnya.
Bupati Grobogan, Sri
Sumarni sepakat dengan pernyataan Ganjar. Menurutnya, pengentasan warga dari
zona kemiskinan, tak mungkin dilakukan hanya oleh pemerintah.
Ia mengungkapkan, pada
2022, sebesar 2,29 persen atau 31.740 orang tergolong warga dengan kemiskinan
ekstrem di Grobogan. Untuk memupusnya, Pemkab Grobogan meluncurkan program
Gerakan Bersama Pengentasan Kemiskinan (Gebertaskin).
Ditambahkan,
Gebertaskin berfokus pada pembinaan dan pemberdayaan UMKM miskin, perbaikan
RTLH, penataan lingkungan permukiman kumuh, peningkatan akses sanitasi dan air
bersih. Kemudian ada pula pemberian bantuan dan jaminan sosial, serta pemberian
beasiswa bagi anak sekolah dari penduduk miskin.
"Ayo kita keroyok bareng-bareng, koordinasi dengan Kades, Camat apa yang dibutuhkan kemudian dikeroyok dengan dana dari Provinsi, CSR, dan Baznas. Kemarin (kemiskinan di Grobogan-red) agak naik 12 persen, sekarang agak turun 11 persen,” pungkas Sri Sumarni. (Rls/Ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar