BALIKPAPAN - wartaexpress.com - Beberapa bangunan fisik Sekolah Dasar Negeri 020 yang mengalami kerusakan akibat alam dan dimakan usia, diantaranya kebocoran atap di Handil Baru, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akhirnya kembali bagus. Lantaran adanya bantuan dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Eni Muara Bakau dalam manajemen Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan Sulawesi.
Peduli rehab bangunan yang digulirkan Eni Muara Bakau dalam bentuk bantuan pendidikan di Samboja tersebut, dipaparkan Hj. Saniah, Kepala UPT Lembaga Kependidikan Kecamatan Samboja di hadapan para awak media cetak maupun online Balikpapan dalam rangka ‘media visit’ yang dihelat SKK Migas Perwakilan Kalsul, Kamis (28/07/2022).
Dijelaskan Hj. Saniah, bahwa
pihaknya berterima kasih kepada Eni Muara Bakau yang telah membantu perbaikan
fisik bangunan melalui pengajuan proposalnya. Selain bantuan fisik bangunan
juga telah dibantu dalam program pembinaan dan pelatihan guru sebagai guru
penggerak juga pelaksanaan program sekolah alam untuk pengembangan lingkungan
sehat.
Sementara Murtihar,
Kepala Sekolah Dasar Negeri 020 Handil Baru Samboja, menuturkan, bahwa pihaknya
sangat berterima kasih terhadap adanya program pengembangan masyarakat yang
dilakukan Eni Muara Bakau berupa bantuan peduli pendidikan diantaranya rehab
bangunan atap bocor dan perbaikan ruang kantor.
Pihaknya berharap, ke depan
Eni Muara Bakau dapat membantu lagi dalam tahap berikutnya pembangunan ruangan
pertemuan dimana dua ruangan yang terpisah hanya oleh sekat yang bisa ditutup
buka. “Kami harapkan ke depan Eni Muara Bakau dapat memberikan bantuan lagi
berupa pembanguann ruangan pertemuan yang dipisah hanya dengan sekat buka
tutup,” ujarnya.
Disebutkan Murtihar, bahwa pengajuan proposal diproses setelah tiga bulan untuk bisa direalisasikan dengan bantuan senilai Rp. 200 juta lebih untuk rehab kelas di lantai dua, dan untuk rehab kantor senilai Rp. 50 juta. “Dana bantuan senilai 200 juta rupiah untuk rehab kelas di lantai dua dan 50 juta rupiah untuk rehab kantor,” ungkapnya.
Sebagai Sustainability
Management Coordinator Eni Muara Bakau, Nuramroji mengatakan, bahwa untuk
bantuan infrastruktur dan pembinaan pihaknya berkoordinasi dengan lembaga atau
dinas terkait seperti UPT Layanan Pendidikan, karena data sekolahnya lengkap
sehingga dapat dipilah mana yang sangat membutuhkan bantuan.
“Melalui rapat internal
hasilnya bisa diputuskan sekolah mana saja yang bisa dibantu berdasar data yang
ada di lapangan. Melalui referensi UPT Layanan Pendidikan dan dinas terkait,
akhirnya pihak kami bisa melakukan rehabilitasi sekolah dan pembinaan seperti
pada SDN 020 ini,” terang Nuramroji.
“Pada pelaksanaan bantuan rehab tidak terjadi tumpang tindih dengan bantuan lainnya, misalnya dari pemerintah dan instansi lain. Sehingga pelaksanaan bantuan berjalan merata di sekolah-sekolah wilayah Samboja,” pungkasnya. (Tun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar