JAKARTA - wartaexpress.com - Pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam bingkai perkembangan lingkungan strategis yang krusial, ditambah Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah menimbulkan perubahan dinamika dalam setiap aspek kehidupan kita dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menjadi sangat relevan bila tema kajian berupaya mengangkat konstelasi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dihadapkan pada Revolusi Industri 4.0, tantangan tugas di masa mendatang, dan ancaman di dunia maya yang terus berkembang di lingkungan strategis.
Dalam Forum Group
Discussion (FGD) pada hari ke empat, Kamis (23/9/2021), yang diselenggarakan
oleh Staf Ahli Kasad Bidang Intekmil dan Siber membahas tentang “Revitalisasi
Siskodalops TNI AD Dalam Rangka
Mewujudkan Network Centric Warfare’’.
Dalam sambutan tertulis
Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasad Letjen TNI Wisnoe P.B. yang dibacakan Pa. Sahli TK III
Kasad Bidang Intekmil dan Siber Mayjen TNI Muhamad Sabrar Fadillah
menyampaikan, bahwa perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat di dunia
mempengaruhi tantangan yang dihadapi oleh pertahanan dunia. Tantangan tersebut
kemudian menimbulkan kebutuhan kemampuan pertahanan dalam menghadapinya.
Lebih lanjut
disampaikan, kebutuhan kemampuan pertahanan di abad 21 ini bertumpu pada dua
hal yaitu pemahaman tentang tantangan tugas pertahanan abad 21 dan proses
operasi berbasis jaringan. Operasi berbasis jaringan didasari oleh Konsep
Network Centric Warfare (NCW) yang berisikan dua tahap kegiatan yaitu
memperoleh informasi yang dapat dibagipakaikan tentang musuh/ancaman dan
memanfaatkan informasi tersebut guna memperoleh keunggulan informasi terhadap
suatu musuh/ancaman.
Dibutuhkan Organisasi,
SDM, Infrastruktur, Sistem Komando Pengendalian Operasi (Siskodalops) dan
Manajemen Informasi sebagai satu kesatuan bagi pengambilan keputusan.
Kesemuanya tidak dapat terlepas dari sistem teknologi yang mendukung, salah
satunya kemampuan siber yang menjadi komponen utama keunggulan informasi yang
harus diperoleh.
Dalam Forum Group
Diskusi kali ini menghadirkan nara
sumber Dircab Pushubad, Brigjen TNI Roedy, MA, Kapuskodalad, Kolonel Inf
Eventius Teddy Danarto, Kapuskodal TNI AL, Kolonel Laut (P) Arif Badrudin,
M.Mgt, Stud, dengan moderator Putri Viola dari TV One serta dihadiri para
pejabat TNI AD yang terkait dan sesepuh TNI AD antara lain Letjen TNI (Purn)
Soekarto dari LVRI dan Mayjen TNI (Purn) Sjaiful Sulun.
Diharapkan dengan
Revitalisasi Siskodalops ini, sistem manajemen informasi untuk memperoleh data
yang akurat dalam pengambilan keputusan dapat terintegrasi dan satu pintu
dengan mengedepankan faktor keamanan data maupun peranti yang mendukungnya.
Kegiatan FGD ini merupakan rangkaian akhir dari kegiatan kajian strategis yang bertujuan untuk memformulasikan data faktual yang dapat dijadikan tambahan data dan informasi untuk menghasilkan konsep kajian strategis Revitalisasi Siskodalops TNI AD (K4SIPP) dalam rangka mewujudkan Network Centric Warfare (NCW). Karena itu, sifatnya lebih memberi pengayaan dan kedalaman pengetahuan atas data dan fakta yang telah didapat dari kegiatan turun ke lapangan yang dilakukan sebelumnya oleh tim pengkaji ke sejumlah kesatuan dan instansi terkait di berbagai daerah yang menjadi responden kajian. (Rls/Patar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar