BREBES - wartaexpress.com - Gempa berkekuatan 3 skala richter mengguncang wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, tepatnya di wilayah Desa Dawuhan dan Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Selasa (28/9/2021).
Danramil 10 Sirampog, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Siswanto menjelaskan, bahwa dampak dari gempa yang terjadi selama 7 menit mulai pukul 08.37 WIB itu, membuat setidaknya 23 rumah warga di kedua desa itu rusak ringan sampai berat.
Empat bangunan rumah
warga di Desa Dawuhan tepatnya di Dukuh Igir Gowok RT. 05 RW. 04, rusak
berat (dinding rumah roboh) yaitu milik Sakum dan Slamet Riyadi. Sedangkan
di Dukuh Guci RT. 06 RW. 04, rumah milik Sukirno dan Syarip juga demikian.
Rumah yang rusak
sedang meliputi milik Warjimah, Kurdi, dan Natim RT. 07 RW. 04, ketiganya warga
Dukuh Guci.
Selanjutnya rusak
ringan di Dukuh Igir Gowok RT/RW. 04 meliputi rumah Anto, Sutoyo, dan Yanto. Di
RT. 05 RW. 04 meliputi rumah Waisah, Tayun, dan Wasim.
Kemudian di Dukuh Guci
RT. 06 RW. 04, rumah rusak ringan meliputi milik Somiyah, dan Suritno. Di RT.
07 RW. 04 meliputi rumah Tarso, Wahro, Daslam, Slamet, dan Kendi.
“Untuk di wilayah
Desa Sridadi tepatnya di Dukuh Surusunda RT. 08 RW. 01, ada dua rumah yang
rusak ringan yaitu milik Pak Rasum dan Ibu Konah,” terangnya.
Selain bangunan rumah, gempa juga menimbulkan retakan tanah sepanjang 150 meter lebar 5 centimeter di kawasan perbukitan Igir Gowok.
Lanjutnya dikatakan,
bahwa tidak ada korban jiwa dan luka-luka, namun ada dua keluarga yang saat ini
mengungsi di rumah sanak-saudara yang lebih aman, terutama yang rumahnya berada
di jalur retakan yang rawan longsor jika terjadi gempa susulan.
“Kami bersama
Polsek dan BPBD, menghimbau kepada warga di dua dukuh yaitu Dukuh Guci dan
Dukuh Igir Gowok, jika hujan datang dengan intensitas sedang hingga tinggi
mereka kami minta untuk mengungsi mengingat adanya retakan pada bukit di atas
desa,” sambungnya.
Pihaknya juga
sedang berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan penanganan darurat
pada retakan di atas bukit, yaitu segera menutup lubang retakan dengan tanah
dan plastik untuk mengurangi resiko terjadinya longsoran jika sering
terkena hujan.
Aparat gabungan itu
juga segera berkoordinasi dengan instansi terkait guna menutup aktivitas
pertanian warga di sekitar hutan, karena warga mengubah hutan produksi (pinus)
menjadi lahan pertanian (sayuran).
Sementara itu Kepala BPBD Brebes, Nushy Mansur menyebutkan, untuk bangunan rumah yang dindingnya ambrol dikarenakan kondisinya yang memang sudah tua.
Meskipun belum
memasuki musim penghujan, menurutnya curah hujan di wilayah Sirampog cukup
tinggi. Gempa bumi akibat sesar Brebes sudah beberapa kali terjadi, namun
magnitudonya tidak sampai 3.0 SR seperti yang terjadi pada pagi ini karena
biasanya hanya 2 sampai 2 koma.
Bersumber dari
Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara pukul 08.40 WIB, episenter gempa
tektonik yang terjadi di Sirampog Brebes terletak pada koordinat 7,17 LS dan
109,03 BT, atau tepatnya di darat pada kedalaman 11 kilometer, jarak 9
kilometer dari Kecamatan Bumiayu (Timur Laut).
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi itu merupakan gempa bumi dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar baribis kendeng segmen Brebes. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar