Selasa, 28 September 2021

Helga Faujia Tampubolon : Noken Raja Ampat Beda

Ketua Dekranasda Raja Ampat, Helga Faujia Tampubolon dan Kadis UKM Koperasi, Ria Umlati


RAJA AMPAT - wartaexpress.com -
Noken Raja Ampat itu berbeda dengan Noken-noken lain di Papua, selama ini masyarakat menggunakan Noken asal Wamena, Nabire dan Jayapura, padahal itu bukan Noken kita, beda. Demikian dikatakan Helga Faujia Tampubolon Umlati, Selasa (28/09/2021), di Waisai.

Istri Bupati Raja Ampat, Helga Faujia Tampubolon Umlati, menaruh perhatian penuh pada pengembangan produk Noken Raja Ampat, saking cintanya dengan produk tas anyaman lokal ini, diapun mengeluarkan dana untuk meneliti sekaligus menggunakan Noken menghadiri jamuan pesta resmi.

Menurut Faujia, Noken Raja Ampat beda dengan Noken lain di Papua, jika selama ini Noken yang dikenal dan dipergunakan masyarakat umumnya adalah Noken dari Wamena, Nabire dan Jayapura, padahal Noken Raja Ampat beda, punya kita bukan Noken itu, kita punya Noken tikar dan motifnya beda.

Berbagai motif Noken
Untuk mendapatkan ciri khas Noken Raja Ampat, Helga Faujia mengutus tim untuk mengumpulkan Noken dari kampung-kampung di Raja Ampat dan diperoleh perbedaan antara Noken Raja Ampat Ampat dengan daerah lainnya, yakni terbuat dari anyaman tikar pandanus dan motifnya beda, sementara itu, Noken Kampung Jenbekaki terpilih sebagai Noken favorit.

“Saya suruh tim kumpul jenis Noken dari kampung-kampung, semua ada di situ, akhirnya dapat, saya naksir Noken dari Kampung Yenbekaki,“ kata Faujia.

Tak hanya sebatas meneliti dan koleksi, namun Helga Faujia sering menggunakan Noken ke jamuan pesta. Dari pengalamannya, Noken Raja Ampat, masih kalah dalam kualitas karena tidak bisa dipakai lebih dari lima kali, karena sering berbulu.

Dalam arahannya sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Raja Ampat, di Aula Wayag, Selasa (28/09/2021), Helga Faujia memberi perhatian penuh pada pengembangan kualitas Noken Raja Ampat terutama menggunakan Vernis dan bahan pengawet untuk meningkatkan kualitas agar tidak kalah saing dan memiliki nilai jual.

Untuk pengembangan dan pelestarian Noken serta anyaman lainnya di Raja Ampat, Faujia mengharapkan agar keterampilan menganyam dapat diwarsikan dan diajarkan di sekolah-sekolah, dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal, agar Noken dan anyaman lainnya dapat berkembang secara luas sebagai sebuah industri. (Jos)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....