BLORA - wartaexpress.com - Pendapatan penjual makanan siap saji pada sejumlah tempat di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mencapai ratusan ribu rupiah tiap hari, selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah.
Penjual yang muncul
tiap bulan Ramadhan itu sebagian berjualan dari rumah dan menjajakan di
sejumlah tempat strategis seperti di seputar Alun-Alun Blora, halaman Pasar
Blora dan di tepi jalan protokol yang biasa dilalui warga untuk ngabuburit.
Aneka makanan siap saji
seperti sayur, lauk, pepes, sate ayam, telur rebus, kolak serta gorengan, mulai
dijajakan pada pukul 13.00 WIB hingga habis. Biasanya menjelang buka puasa,
dagangan mereka sudah laku terjual.
“Alhamdulillah, meski
masih dalam suasana pandemi, kedatangan Ramadhan 1442 Hijriah mendatangkan
berkah,” kata Suprianto, salah seorang penjual makanan siap saji di rumahnya
Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Minggu (25/4/2021).
Ia mengaku mulai buka pukul 13.00 WIB di depan rumahnya. Makanan siap saji yang dijual adalah olahan baru, bahkan di antaranya masih panas.
“Saya sediakan makanan
siap saji dengan harga yang terjangkau. Yang cepat habis biasanya makanan
gorengan seperti tempe, tahu dan pia-pia. Soalnya orang biasanya beli lebih
dari satu buah,” tambahnya.
Ia menyebut, pendapatan
dari hasil penjualan makanan siap saji selama Ramadhan 1442 Hijriah rata-rata
Rp. 500 ribu per hari.
“Untuk pendapatan per
hari tergantung pembeli juga. Tapi rata-rata Rp. 500 ribu per hari. Saya memang
membatasi jumlah makanan siap saji yang dijual. Saya kira-kira supaya tidak ada
makanan yang tersisa tidak laku terjual,” jelasnya.
Harga makanan siap saji
bervariasi, untuk makan gorengan seperti tempe, tahu dan pia-pia Rp. 500 per
buah. Sedangkan sayur seperti bayam, kacang, lodeh antara Rp. 3.000 hingga Rp. 5.000
per bungkus.
Kemudian lauk seperti
daging ayam, ikan, sate ayam, pepes, telur ayam/puyuh dan botok dijual dengan
harga Rp. 2.000 hingga Rp. 18.000 per bungkus. “Ini berkah Ramadhan dan hikmah
di masa pandemi,” kata dia.
Hal senada diungkapkan
oleh Munaji, penjual makanan siapa saji lainnya asal Desa Buluroto, Kecamatan
Banjarejo. Ia mulai menjajakan makanan siap saji di selatan Alun-Alun Blora
sekitar pukul 15.00 WIB.
”Ini untuk tambahan
penghasilan keluarga, ada pepes ikan, botok dan sayur. Meski tidak banyak,
namun tiap hari laku terjual. Pendapatan sekitar Rp. 250.000 per sore hari, protokol
kesehatan tetap saya patuhi,” ujarnya.
Sementara itu Tya,
salah seorang pegawai Aparatur Sipil Negara di Blora mengaku pilih beli sayur
dan lauk karena lebih efesien dan praktis. “Kadang saya tidak sempat memasak,
jadi lebih praktis kalau beli sayur dan lauk yang sudah matang. Harganya juga
cukup terjangkau. Kalau nasinya masak sendiri,” ucapnya. (Lilik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar