PANDEGLANG - wartaexpress.com - Dalam acara pembentukan dukungan pendirian Museum Golok Banten dihadiri oleh narasumber Almuktabar Pj. Gubernur Banten, KH. TB. Sangadiah, MA, Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, SH, MH, AKBP Dr. H. Agus Rasyid, SH, MH, Ratu Anita Tristiawati KD, SH, MH, Ki Kumbang, Tim Ahli Golok Pusaka Indonesia, Dr. Suherna, SP, M.Si, calon Rektor Untirta, Pengurus Kesti TTKKDH, Pengurus Terumbu Banten, Pengurus Pencak Silat, H. Salam, bertempat di Posko Utama Peguron Jalak Banten Nusantra Pandeglang, Banten, Minggu (19/03/2023).
Museum adalah lembaga
yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan
perkembangannya terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan
memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk
tujuan studi pendidikan dan rekreasi.
Museum Golok Banten
merupakan tempat untuk mengoleksi benda-benda bersejarah berusaha untuk
mendekatkan diri dengan masyarakat melalui Museum Golok Banten kepada
masyarakat khususnya para pelajar mampu mengetahui dan belajar mengenai sejarah
yang dimiliki setiap daerah.
Sejak zaman VOC abad ke
16 lalu Kesultanan Banten sudah dikenal di perairan Belanda, Golok Banten telah
menjadi identitas di bendera kapal-kapal yang digunakan Kesultanan Banten dalam
membangun hubungan dagang dengan Belanda dan Golok Banten sebagai warisan
budaya dunia ke Unesco dan saat ini Provinsi Banten merupakan sebagai pilot
proyek Musium Golok yang telah diakui oleh dunia.
Dr. H. Suherna, SP,
M.Si, calon Rektor Untirta dalam sambutannya mengatakan, bahwa dengan kumpulnya
kita semua di sini bagian terpenting untuk merekomendasikan Museum Golok Banten
dan terlihat dari Dinas Budaya dan Pariwisata telah siap membantu.
"Kalau kita lihat
memang di Banten memiliki sejarah budaya religius dan budaya-budaya yang sangat
kental yaitu tentang golok asli khas Banten," imbuhnya.
"Golok Ciomas dan golok khas Banten lainnya sudah dikenal dan mengenai Museum Golok Banten harus segera di-hakpaten-kan jangan sampai hak patennya diambil oleh negara lain," tutupnya. (Udin Jaenudin/Herman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar