SERANG - wartaexpress.com - Berdasar informasi dari masyarakat terkait peredaran narkotika yang dikirim melalui paket ekspedisi, Ditresnarkoba Polda Banten melaksanakan pendalaman informasi yang berawal dari paket JNT yang diduga di dalamnya narkotika jenis ganja.
Dari hasil pendalaman
diketahui lokasi pertama yaitu di dalam rumah beralamat di Komplek BSD,
Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang pada Sabtu (11/03)
sekitar pukul 22.00 Wib, dan lokasi ke dua yaitu di dalam Rutan Kelas 1
Tangerang, yang beralamat di Jalan Nomor 82, Desa Taban, Kecamatan Jambe,
Kabupaten Tangerang pada Minggu (12/03) sekitar pukul 01.30 Wib.
Dirresnarkoba Polda
Banten, Kombes Pol Suhermanto membenarkan hal tersebut. “Dari hasil
pengembangan terhadap informasi masyarakat tentang adanya peredaran narkoba
melalui jasa pengiriman paket ekspedisi, Tim Opsnal Ditresnarkoba berhasil
mengamankan seorang pria berinisial IC (25) yang berperan sebagai perantara
jual beli narkotika golongan I jenis ganja untuk BI (DPO),” ucap Suhermanto.
Suhermanto menjelaskan
kronologi kejadian tersebut. “Pada Sabtu (11/03) sekira pukul 22.00 Wib,
berdasar info dari masyarakat terkait dgn peredaran narkotika yang dikirim
melalui paket ekspedisi lalu Tim Opsnal melaksanakan pendalaman info tersebut
berawal dari paket JNT yang diduga di dalamnya narkotika jenis ganja yang
dikirim ke alamat rumah terduga pelaku IC, kemudian Tim Opsnal melakukan
pengecekan dan penggeledahan di TKP rumah IC dan ditemukan paket dengan bungkus
warna kuning yang diduga berisi ganja di atas meja ruang tamu yang disimpan
oleh HN (istri terduga pelaku).
HN menerangkan, bahwa
paket tersebut milik suaminya yaitu IC yang pada saat penggeledahan sedang
melaksanakan tugas jaga di Rutan Kelas I Tangerang, Kecamatan Jambe, kemudian Tim
Opsnal bersama HN menuju Rutan Kelas I Tangerang dan sekira jam 01.30 Wib Tim Opsnal
berhasil mengamankan IC yang pada saat itu sedang melaksanakan tugas jaga di
Rutan.
“Menurut keterangan terduga IC, bahwa paket ganja tersebut adalah pesanan BI, Warga Binaan di Rutan Kelas I Tangerang, kemudian terduga dan barang bukti dibawa ke Kantor Ditresnarkoba Polda Banten guna dilakukan proses lanjut,” terang Suhermanto.
“Awalnya tersangka
mendapatkan uang transferan dari BI (DPO) sebesar Rp. 3.000.000 untuk pembelian
narkotika jenis ganja, lalu tersangka membeli narkotika jenis ganja dari salah
satu platform media sosial dan tersangka membeli narkotika jenis ganja seharga
Rp. 1.250.000, lalu narkotika tersebut dikirim melalui jasa ekspedisi JNT
dengan nama penerima IC yang beralamat di Komplek BSD, Kec. Walantaka, Kota
Serang, Banten,” tambah Suhermanto.
Dari hasil penangakapan
pelaku, Ditresnarkoba Polda Banten berhasil mengamankan beberapa barang bukti.
“Dari hasil penangkapan tim berhasil menagamankan beberapa barang bukti
diantaranya satu buah paket yang di dalamnya berisikan narkotika jenis ganja
dengan berat bruto + 49,93 gram yang dibungkus dengan plastik warna
hitam dibalut dengan kain warna hijau lalu dibungkus dengan plastik warna
kuning, dan dibungkus kembali dengan plastik warna kuning bertuliskan atas nama
pengirim Amalia Collection dan penerima tersangka IC, disita dari saksi yaitu
istrinya HN, dan satu Hp merk Oppo F7 warna hitam,” terang Suhermanto.
“Dalam hal ini upaya Kepolisian
dalam hal ini adalah melakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap barang
bukti yang ada hubungannya dengan tindak pidana narkotika jenis ganja,
menyiapkan administrasi penyidikan, melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan
tersangka, melakukan penyitaan terhadap barang bukti, melakukan penahanan
terhadap tersangka berdasarkan bukti yang cukup dan melakukan proses penyidikan
lainnya, Tim Opsnal Subdit III melakukan pencarian terhadap BI (DPO), melakukan
pemeriksaan terhadap istri IC,” jelas Suhermanto.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku diamankan di Ditresnarkoba Polda Banten. “Pelaku dijerat Pasal 114 Ayat (1) dan Pasal 111 Ayat (1) dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 6 tahun, paling lama 20 tahun atau seumur hidup atau hukuman mati,” tutup Suhermanto. (Bidhumas/Jaenudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar