BREBES - wartaexpress.com - Berbagai upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan untuk menurunkan angka stunting di 17 kecamatan di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Seperti pelayanan Posyandu di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Anggrek, Dukuh Barupring, Desa Linggapura, Kecamatan Tonjong, Rabu (19/10/2022).
Dikemukakan Pelda Ibrahim, selaku Babinsa Linggapura, bahwa pelayanan yang yang dilakukan oleh bidan desa dan kader kesehatan desa setempat di PKD Anggrek meliputi timbang berat dan tinggi badan balita, pemberian vitamin A, dan imunisasi DPt 3 dan campak, pemberian makanan tambahan bagi calon ibu, serta Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bagi Baduta.
“Kegiatan tersebut untuk
mensukseskan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) termasuk menurunkan angka
stunting nasional menjadi 14 persen di tahun 2024, dimana sebelumnya 2,7 persen
di tahun 2019,” bebernya.
Lanjutnya dikatakan, tentunya
target pemerintah itu akan terealisasi dengan sinergi setiap elemen yang ada,
begitu juga kesediaan untuk menjadi bapak/bunda asuh bagi anak-anak penderita
stunting.
“Dengan motivasi kita harapkan
masyarakat, institusi, perusahaan dan stakeholder, bisa juga mengambil langkah
untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS),”
sambungnya.
Sementara disampaikan Dini Aminarti, S.Keb, selaku bidan desa setempat, bahwa stunting merupakan kondisi dimana Balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan balita yang seumurannya (kerdil).
Banyak faktor penyebab balita
stunting, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu, gizi ibu saat hamil,
kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Jika dibiarkan, di masa depan Balita
stunting akan mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif, prestasi
sekolah juga akan rendah, serta beresiko mengalami gangguan metabolisme, dimana
endingnya adalah membatasi kontribusi optimal mereka untuk berkarya memajukan
bangsa ini di kemudian hari.
Sedangkan Novi, selaku tenaga
kesehatan dari Kecamatan Tonjong menyatakan apresiasi kepada seluruh pihak yang
telah bersedia menjadi Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting di wilayah
pelayanannya.
Menurutnya, pekerjaan percepatan penurunan stunting dapat menjadi lebih ringan, cepat, dan tepat jika seluruh pihak nyengkuyungnya bersama-sama. Dirinya juga yakin, bahwa dengan pelayanan jemput bola, peningkatan akses air minum serta sanitasi, perubahan pola asuh anak maka bisa menurunkan kasus stunting serta kematian ibu dan anak.
Untuk diketahui, Bupati Brebes,
Hj. Idza Priyanti, SE, telah dikukuhkan (18/10) menjadi Bunda Asuh Anak
Stunting, dan Dandim Brebes, Letkol Infanteri Tentrem Basuki sebagai Bapak Asuh
Anak Stunting.
Kemudian untuk di wilayah
Kabupaten Brebes sendiri kasus stunting cukup tinggi yaitu meliputi baduta
stunting 3.548, keluarga berisiko stunting 37.606, dan bumil beresiko 1.501.
Dari angka tersebut, di Kecamatan Tonjong sendiri baduta stunting sebanyak 184 anak, keluarga berisiko stunting 1.310, dan bumil beresiko sebanyak kurang lebih 1.501 orang. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar