Selasa, 30 Maret 2021

Syamsul Rizal : Pemilik Lahan Di Atas 20 Ha Disarankan Agar Punya Alat Pemadam


BENGKAYANG - wartaexpress.com  -
Wakil Bupati Bengkayang, Drs. H. Syamsul Rizal, Selasa (30/3/2021), mengikuti Rapat Lintas Sektoral Pencegahan dan Penanganan Karhutla di Mapolres Bengkayang. Kegiatan yang diprakarsai Polres ini juga diikuti oleh Kejaksaan Negeri, Maggala Agni, Badan Pemadam Kebakaran (BPK), Ketua DAD, Bagian Hukum Setda Bengkayang, Kapolsek di wilayah Bengkayang.

Wakil Bupati pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa masukan, diantaranya menyarankan agar para pemilik lahan kebun di atas 20 Ha agar memiliki alat pemadam kebakaran sendiri, tujuannya agah tidak begitu panik saat terjadi kebakaran dan juga dapat mencegah meluasnya kebakaran lahan. "Kapolsek setempat dapat mengarahkannya," harap Wabup.

Selain itu, perlunya pendataan terhadap daerah rawan terjadi kebakaran lahan. Baik yang baru sekali maupun yang sudah berkali-kali. Pembuatan embung atau pintu air di daerah rawan kebakaran sehingga memudahkan pemadaman apabila terjadi kebakaran.

Terkait pembukaan lahan untuk ladang, dulu yang paling mudah cara untuk membersihkan lahan baik lahan pertanian maupun perkebunan bagi para petani adalah dengan membakar karena tidak ada alternatif bagaimana supaya hasil tebasan itu tidak dibakar. Kalau dikumpulkan dalam satu tempat tentu akan jadi sarang tikus, bagaimana petani mau menanam padi.

Wabup mengingatkan, bahwa pencegahan Karhutla merupakan tanggungjawab bersama, bukan hanya aparat dan hal ini perlu disosialisasikan secara terus-menerus.

Kasatreskrim Polres Bengkayang, AKP Antonius Trias Kuncorojati, SH, S.IK, dalam kesempatan yang sama memaparkan hasil monitoring yang dilakukan pada periode 1 Januari sampai dengan 29 Maret, terdeteksi 39 hotspot di wilayah hukum Polres Bengkayang dengan rincian Januari nihil, Februari 30 titik dan Maret 9 titik.

"Mohon kepada Kapolsek atau Babhinkamtibmas untuk mengecek apakah itu terjadi di lahan gambut atau lahan biasa," tambahnya.

Masih berdasarkan data yang dimiliki, Kasatreskrim menyebutkan, bahwa sedikitnya terdapat 35 perusahaan perkebunan yang beroperasi di Bengkayang. Perkebunan Sawit 32 perusahaan dan 3 karet. Perusahaan seharusnya memiliki pasukan Damkar karena telah memiliki luasan lahan tertentu.

Sementara untuk alternatif pembukaan lahan bagi para petani, Kasatreskrim menyebutkan hal tersebut sudah diatur dalam peraturan Menteri Pertanian maupun Kementerian Lingkungan Hidup. "297 personil, tersebar di seluruh Mapolsek disiagakan untuk mencegah Karhutla," sebut Kasatreskrim. (Rls/danil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....