BLORA - wartaexpress.com - Setelah melakukan aksi di depan CPP Pertamina Gundih Aset 4 area Cepu, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, berlanjut ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Blora. DPRD menerima audiensi masyarakat terkait transparansi pengelolaan CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Blora, Senin (29/03/2021).
Hadir dalam audiensi warga
Desa Sumber, Sentani dan Front Blora Selatan, anggota DPRD Komisi C dan B dari eksekutif
seluruh OPD Kabupaten Blora juga hadir dengan perwakilannya. Dalam kegiatan
audensi ini dikawal ketat dari pihak Polres Blora, untuk tetap pada prokes
serta menjaga kondusifitas.
Exi Agus Wijaya,
perwakilan dari Sentani mengatakan, bahwa selama ini transparansi pengelolaan
CSR yang sangat gelap, Perda soal CSR sudah ada Perbup juga ada, tetapi siapa
yang mengelola dari tim yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Blora ini mana. “Selama
ini apa saja yang dilakukan dalam pengelolaannya,” ucapnya.
Audiensi diterima di Pendopo DPRD dengan mendengarkan keluhan masyarakat Blora terkait transparansi pengelolaan CSR dari perusahaan-perusahaan.
Sementara Kristi Ageng
H, perwakilan dari Front Blora Selatan menyampaikan, semoga dengan adanya
perusahaan yang ada di Blora bisa mensejahterakan masyarakat. “Kami tidak
menolak investor ke Blora, tetapi laksanakan kewajiban dan hak yang harus
dilakukan perusahaan sesuai regulasi untuk kesejahteraan bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Mochamad Mukhlisin dari Fraksi PKB mengungkapkan, bahwa selama ini pihaknya belum minta atau mendapat laporan terkait CSR, berapa jumlah perusahaan yang harus dipenuhi kewajiban CSR, pengalokasiannya dimana saja, yang ngelola siapa ini harus lebih transparan.
”Makanya audensi tadi
sangat kita apresiasi, dan akan menjadi pintu masuk untuk transparansi terkait
CSR, kalau regulasi saya kira cukup, masalahnya hanya pada tingkat
pelaksanaannya,” ujarnya.
Selain itu, Suwoto, warga
Sumber, menyampaikan aspirasi terkait dengan perusahaan Pertamina yang pertama
soal CSR, ke dua soal ketenagakerjaan lokal, ke tiga pembangunan atau
pemeliharaan jalan Desa Peting sampai Menden, ke empat limbah air punya uji
labnya.
“Sarana irigasi yang membuat mampet kalau hujan malah mengenang, perlu koordinasi dengan pemerintah desa, ini yang belum maksimal, terkait jaringan Gas desa kami belum ada yang berfungsi tetapi Desa Menden malah sudah berfungsi lama. Ini yang kami sampaikan kepada dewan agar diperhatikan,” tutur Suwito. (Lilik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar