Hal itu dikatakan Kadiv
Propam Polri Irjen Ferdi Sambo dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Korlantas
tahun 2022 di Polda Jawa Timur. “Kasat lantas jangan berpikir menjadi manajer
tingkat atas,” kata Irjen Ferdy Sambo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu
(26/3/2022).
Dia tak ingin para Kasat
Lantas bergaya seperti manajer perusahaan yang hanya bekerja di balik meja.
“Kasat Lantas harus turun ke lapangan guna memastika anggotanya bekerja
profesional,” tegas Irjen Ferdi.
Ferdy Sambo menilai
pelanggaran pada fungsi lalu lintas terjadi karena etika pelayanan yang belum
seutuhnya dipahami anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas).
Polantas yang dimaksud
menunjukkan arogansi kewenangan, seperti razia tanpa dilengkapi surat perintah.
Dicontohkan tindakan tidak profesional oknum Polantas lainnya, semisal
penyalahgunaan wewenang dengan pemerasan dan pungutan liar (pungli) kepada
pelanggar lalu lintas.
Akibatnya perkembangan
penyelidikan kecelakaan lalu lintas yang tidak transparan. “Perlu ada struktur
baru, yaitu Kabag Propam pada fungsi Lantas, yang memiliki fungsi pengawasan
kepada anggota Lantas,” ujarnya.
Pengarahan Kadiv Propam
Polri, Irjen Ferdi Sambo, disampailan saat memberi pengarahan Rakernis
Korlantas Polri yang mengusung tema ‘Revitalisasi Fungsi Lalu Lintas Guna
Mewujudkan Polri yang Presisi Dalam Rangka Menyukseskan Pembangunan Nasional’.
Menurutnya, Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo, masih memproses Peraturan Kapolri (Perkap)
tentang Pengawasan Melekat (Waskat). Nantinya, jika sudah ditandatangani
Jenderal Sigit, atasan atau pimpinan dua tingkat di atas oknum bisa dikenai
sanksi jika anggota melakukan pelanggaran.
“Jika Perkap Pengawasan Melekat sudah ditandatangani Bapak Kapolri, satu dan dua tingkat di atas akan dimintakan pertanggung jawaban,” tegas Sambo. (Rls/Agus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar