BALIKPAPAN - wartaexpress.com - Area halaman depan Kantor Kecamatan di Jalan Mulawarman, Manggar, Balikpapan Timur, tampak ramai didatangi warga yang mayoritas emak-emak. Mereka menyerbu kantor tersebut terkait Operasi Pasar (Opsar) minyak goreng yang digelar hari Senin (17/01/2022).
Operasi Pasar yang
dilakukan oleh pihak kecamatan tersebut bekerjasama dengan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Balikpapan menggandeng Apical (salah satu produsen minyak
goreng di Kariangau Balikpapan) dimulai pukul 8.00 Wita hingga selesai.
Sasaran Operasi Pasar adalah masyarakat wilayah Kecamatan Balikpapan Timur, dengan quota 3.000 warga. Satu warga mendapat jatah 2 liter senilai Rp. 24.000. Ada dua jenis kemasan minyak goreng yakni, 1 liter dan 2 liter. Untuk kemasan satu liter dijual Rp. 14.000.
Warga berhak membeli
minyak goreng murah ini Rp. 24.000, dengan melampirkan satu lembar foto copy
kartu keluarga (KK) sebagai bukti bahwa ia berpenduduk atau tinggal di wilayah Kecamatan
Balikpapan Timur yang diserahkan kepada panitia Operasi Pasar.
Menurut Adi, salah satu
petugas dari Apical mengatakan, bahwa Operasi Pasar di Kota Balikpapan ini
dilakukan yang terakhir (ke enam kali). Yang pertama dilakukan di wilayah Kecamatan
Balikpapan Barat beberapa waktu yang lalu.
“Kami saat ini
melaksanakan Operasi Pasar yang terakhir. Jatah untuk tiap warga tetap dua
liter. Jadi satu kecamatan diberikan quota untuk 3.000 warga, Dengan
melampirkan satu lembar foto copy KK. Jadi warga di luar Kecamatan Balikpapan
Timur tidak dilayani,” terangnya.
Sementara dari pihak
kecamatan yang sempat dihadiri oleh camat Balikpapan Timur, Suwandi menjelaskan,
bahwa Operasi Pasar ini dilaksanakan terkait belum stabilnya harga pasar
mengenai harga sembako terutama minyak goreng, yang masih berada dikisaran Rp.
34.000 sampai Rp. 35.000 per kemasan dua liter.
“Diharapkan dengan
adanya Operasi Pasar minyak goreng murah ini, masyarakat dapat terbantu dalam
memenuhi kebutuhan minyak goreng,” tandasnya.
“Dan mudah-mudahan dengan kegiatan ini ke depan harga sembako yang sedang tinggi bisa terpengaruh menjadi stabil kembali sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan sehari-harinya,” pungkasnya. (Yun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar