Sabtu, 22 Januari 2022

Ada Lima Desa Di Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan Yang Terancam Gagal Panen

Suhartini, Kepala Desa Karangsari

GROBOGAN - wartaexpress.com -
Warga lima Desa di Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan saat ini bakal mengalami gagal panen, karena tanaman padi yang kurang lebih baru berumur 2 mingguan kini terendam banjir selama 2 bulan lebih. Genangan air tersebut berasal dari luapan Sungai Lusi akibat hujan deras yang mengguyur daerah hulu sungai tersebut.

Bentangan sawah yang tergenang air mencapai puluhan hektar yang meliputi wilayah Desa Karangsari, Temon, Lemahputih, Menduran, dan Kronggen yang kesemuanya berada di Kecamatan Brati, hanya sebagian Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu.

Di wilayah Desa Karangsari misalnya, bagian yang parah adalah Dusun Mangonan, ada kurang lebihnya sekitar 80 hektar tanaman padi yang baru berumur 1 bulanan total tidak bisa dipanen alias gagal panen.

Pardi (58) warga Dusun Mangonan, Desa Karangsari Brati, mengeluhkan adanya gagal panen ini. "Kami setiap tahunnya selalu mengalami seperti ini, tanaman padi kami tak bisa dipanen karena tergenang air cukup lama,” ungkap Pardi.

Kebanyakan warga Dusun Mangonan Karangsari mengiyakan peryataan Pardi tersebut. Para petani berharap ada ukuran tangan Pemerintah dalam hal untuk mengatasi banjir yang setiap tahunnya terjadi seperti ini.

Suhartini, Kepala Desa Karangsari ketika dihubungi via telepon seluler membenarkan kejadian tersebut, Sabtu (22/1/22).

Ia menjelaskan banjir Sungai Lusi sebagai akibat hujan deras beberapa waktu lalu sempat menggenangi tanaman padi milik warga, khususnya di Dusun Mangonan. Namun sebetulnya kejadian yang hampir setiap tahun melanda warga sehingga menimbulkan kerugian petani karena gagal panen, pihak Pemdes sudah melakukan upaya usulan kepada pihak terkait, dalam hal ini DPUPR Grobogan tentang sisten pengairan. Bahkan pihaknya sudah membuat laporan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana di Semarang hingga Kementerian PUPR untuk dilakukan penyudetan sungai.

"Kami sudah berusaha, lokasi penyudetan tanahnya sudah dibebaskan, dan beberapa waktu yang lalu sudah pernah ditinjau dari Kementerian PUPR, tapi sampai sekarang belum terealisasi penyudetannya,” ungkap Suhartini, Kades Karangsari Brati.

Berkaitan dengan hal itu Sekretaris DPUPR Grobogan, Wahyu Tri Darmanto, ST, MT, saat dimintai konfirmasinya mengatakan, bahwa ketika dirinya masih bertugas di Dinas Pengairan Grobogan, sungai yang akan disudet untuk menanggulangi banjir di wilayah Brati tersebut adalah Kali Ksatrian,  dimana ketika dilakukan penyudetan diharapkan air sungai tidak akan lagi menimbulkan banjir dan air genangan akan mengalir normal.

“Itu sudah kami usulkan sejak tahun 2010 lalu, dan terakhir usulan kami tahun 2021 kemaren, itu tidak mampu diatasi kalau hanya dengan proyek skala kabupaten, itu harus skala regional atau nasional,” ungkap Wahyu Tri Darmanto.

Persoalan ini Ketua DPRD Grobogan, Agus Siswanto, S.Sos, MM, saat beraudiensi dengan wartawan yang tergabung dalam IPJT Grobogan pada beberapa waktu yang lalu, sempat menyinggung adanya tanaman padi yang tergenang banjir di 5 desa Kecamatan Brati, pada intinya persoalan yang dihadapi Brati sama dengan di Desa Tajemsari, Kecamatan Tegowanu, di sana setiap tahunnya selalu banjir dan menggenangi sawah warga sehingga gagal panen.

"Brati bisa belajar dengan Desa Tajemsari Tegowanu, karena permasalahan banjir di lahan sawah ini sama dengan apa yang terjadi di Desa Tajemsari, sekarang di Tajemsari sudah tidak ada lagi sawah yang tergenang banjir karena wilayah itu sudah ada penyudetan kali,” ujar Agus.

Selanjutnya Agus berjanji akan membantu sepenuhnya bernegoisasi dengan pihak-pihak terkait. (Ram)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....