Oksigen Medis Jadi Kebutuhan Mendesak Di Kaltim
BALIKPAPAN - wartaexpress.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut kebutuhan oksigen medis dalam masa Pandemi Covid-19 dan PPKM di Provinsi Kalimantan Timur sudah sangat mendesak.
Muhadjir mendapatkan
laporan, bahwa kebutuhan oksigen medis di Kalimantan mencapai 65 ton per hari.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 ton masih defisit belum dapat terpenuhi. Hal
itu, katanya, dikarenakan Kalimantan hanya ada tiga produsen oksigen.
"Karena itu, dari
pihak produsen juga sudah berusaha mendatangkan oksigen dari luar daerah.
Terutama dari Pulau Sulawesi, yaitu di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara," ujar dia saat mengecek ketersediaan
oksigen di PT. Surya Biru Murni Acetylene, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur,
pada Senin (26/7).
![]() |
Agus Budi Prasetyo, Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan |
"Sekarang mendesak
adalah kebutuhan tabung oksigen, terutama yang 6 meter kubik karena itu sangat
dibutuhkan masyarakat dan RS yang tangki oksigen liquidnya sangat
berkurang," ucapnya.
Menko Muhadjir menghimbau
perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kalimantan Timur dan sekitarnya agar
dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen sebagai program Corporate Social
Responsibility (CSR).
Dia menerangkan,
perusahaan-perusahaan dapat meminjamkan tabung-tabung oksigen yang tidak
dimanfaatkan kepada pabrik-pabrik dan filling station oksigen yang ada di
Kalimantan Timur.
"Saya sangat
mengapresiasi ada beberapa perusahaan yang juga sudah meminjamkan tabungnya.
Ada PT. Pupuk Kaltim, PT. Kaltim Methanol. Saya mohon semuanya ikut
berpartisipasi pinjamkam saja tabung karena ini betul-betul sangat
dibutuhkan," terangnya.
Selain itu, kata dia,
akan lebih baik lagi jika perusahaan-perusahaan besar memberikan sumbangan
oksigen kepada RS dan masyarakat dari produsen luar wilayah Kalimantan Timur
untuk menambah pasokan oksigen dan tidak membebani pasokan yang ada.
"Kalau perusahaan
ingin memberikan sumbangan oksigen kepada masyarakat, kepada RS supaya jangan
mengambil di produsen kalimantan timur. Diusahakan diambil dari luar,"
ucapnya.
Muhadjir juga menghimbau
masyarakat yang memiliki cadangan tabung oksigen untuk bisa bergotong royong
membantu sesama warga yang membutuhkan oksigen. "Kalau belum digunakan dan
ada tetangga warga sebelahnya yang lebih membutuhkan supaya dipinjamkan
dulu."
"Saya kira kalau
masyarakat, pihak swasta ikut bersama-sama membantu saya kira kebutuhan yang
sangat mendesak ini akan terpenuhi khususnya di Kalimantan Timur dan
sekitarnya," pungkas Menko PMK.
Dalam kesempatan
peninjauannya di PT. Surya Biru Murni Acetylene, Menko PMK didampingi oleh
Sekda Kaltim, M. Jauhar Effendi dan Direktur Operasional PT. Surya Biru Murni
Acetylene, Iwan Sanyoto.
Iwan Sanyoto, selaku
Direktur Operasional menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan upaya untuk
menjaga kebutuhan oksigan medis dengan menghentikan penjualan kebutuhan
industri.
"Semua alokasi kita kasihkan ke medis semua. Yang selama ini ke industri kita kasihkan ke medis," tuturnya. (Humas PMK/Yun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar