KUBU RAYA - wartaexpress.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menerima bantuan oksigen dari Pemerintah Sarawak, Malaysia, sebanyak satu tangki melalui PT. Spectro Gas Industri di Jalan Arteri Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (24/07/2021).
Bantuan oksigen
tersebut merupakan upaya Pemprov Kalbar dalam memenuhi kebutuhan pasokan
oksigen di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Kalbar. Kedatangan
oksigen dari Pemerintah Sarawak ini menunjukan keseriusan Pemprov Kalbar dalam
menangani permasalahan kelangkaan oksigen bagi pasien.
"Hari ini ada 2
tangki, 1 tangki masih dalam perjalanan. Satu tangki mampu mengisi 1.600 tabung
oksigen. Tidak ada masalah dengan hubungan Pemerintah Indonesia dengan
Pemerintah Malaysia. Semua akan diatur antar perusahaan saja, termasuk
bagaimana menanganinya, sehingga dalam waktu 3 hari kita bisa mengatasi
kelangkaan oksigen ini. Satu ruang ICU butuh 5 tabung, jika jumlah ruang ICU di
Kalbar ada 100 ruangan, maka diperlukan 500 tabung per hari dan itu belum
termasuk kebutuhan perawatan penyakit lainnya. Sehingga kebutuhan oksigen
Kalbar bisa mencapai 3.000 tabung per hari," ungkap Gubernur Kalbar H.
Sutarmidji.
Dijelaskan Gubernur,
bahwa alasan meminta pasokan dari Malaysia karena kebutuhan Kalbar yang sangat
mendesak, perlu cepat, tidak mau ada keterlambatan, dan beberapa waktu lalu
stok oksigen sempat tidak mencukupi untuk beberapa waktu kedepan, sehingga
pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman) banyak yang tidak mendapatkan
oksigen.
Penderita Covid-19 yang melakukan isoman mendapatkan tabung oksigen gratis. Pemprov Kalbar menyiapkan 350 tabung untuk satu hari, "Mereka yang isoman tidak perlu membayar saat mengisi tabung oksigen, karena semua biaya ditanggung oleh Pemprov Kalbar," kata H. Sutarmidji.
Untuk penyediaan tabung
oksigen belum dapat direalisasikan karena tidak ada ketersediaan stok. Jika
saat ini ada stok tabung gas, maka Pemprov Kalbar akan membeli tabung-tabung
oksigen tersebut. Syarat untuk mendapatkan oksigen gratis yaitu dengan
melampirkan KTP, nomor telepon genggam yang aktif, dan surat keterangan PCR
positif.
"Kebanyakan
penderita Covid-19 yang sedang isoman tidak mau melapor dan saya sudah meminta
tenaga kesehatan untuk mendatangi pasien tersebut jika kondisinya parah dan
diberikan obat-obatan jika diperlukan. Namun, stok obat-obatan juga sangat
terbatas untuk saat ini," ungkapnya.
Untuk sementara ini,
pelayanan oksigen gratis ada di 2 tempat. Pertama, Pemprov Kalbar bekerja sama
dengan Kantor Syarif Machmud yang berada di Jalan Veteran Pontianak dan yang ke
dua bekerja sama dengan PT. Baja Sarana di Jalan Antasari Pontianak, yang
menyediakan pengisian untuk 300 tabung oksigen per hari.
Gubernur Kalbar juga
mengucapkan terima kasih kepada Datok Petinggi Haji Abdurrahman Johari Tun
Abang Haji Openg, Ketua Menteri Sarawak. Gubernur menyurati Ketua Menteri
Sarawak dan tidak sampai 24 jam dan sudah mendapat respon. "Saya juga
mengapresiasi kinerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching. Saya
juga menelpon Konsulat Malaysia di Pontianak, sehingga mereka bisa
memfasilitasi kebutuhan pasokan oksigen Kalbar," tambahnya.
Ada 5 distributor
oksigen di Kalbar dan yang aktif saat ini ada 3, satu dari India, kemudian
Kemenkes RI menyerahkan satu Isotank kepada Pemprov Kalbar yang diurus oleh
satu perusahaan yang diperuntukkan bagi penderita Covid-19 yang tidak mendapat
pasokan oksigen. Oksigen tersebut akan dimasukkan ke tabung, didistribusikan ke
RS pemerintah, dan menggratiskan kebutuhan oksigen bagi mereka yang sedang
isoman. Pemerintah hanya membayar biaya operasional memasukkan tabung dengan
ongkos angkut, pasokan oksigen tersebut bisa digunakan untuk 1.500 tabung
oksigen.
Saat ini ada 2
perusahaan distributor yang bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan
pasokan oksigen, yaitu PT. Baja Sarana Sejahtera dan PT. Megah Utama Prima.
Jika stok oksigen dari India sudah datang, maka akan ada 3 perusahaan
distributor oksigen.
Disebutkan Gubernur,
PPKM akan selesai apabila Covid-19 hilang. Saat ini kita menggunakan level 4
untuk wilayah yang darurat, khususnya untuk Kota Pontianak dan Kota Singkawang,
penanganannya pun lebih ketat.
Suplai pasokan oksigen
untuk 10 hari ke depan akan aman bila 2 isotank datang hari ini (Sabtu, 24/7).
Kemudian besok (Minggu, 25/7) akan datang lagi dengan tambahan oksigen dari India
yang juga akan datang, sehingga pasokan oksigen untuk 8 hari ke depan akan
aman.
Menanggapi pasokan oksigen yang langka, Sutarmidji mengatakan, karena pasokan di luar Kalbar juga langka, sehingga untuk menanggulangi hal tersebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat harus bekerjasama dengan Malaysia untuk memenuhi kebutuhan pasokan oksigen dan Gubernur Kalbar satu-satunya kepala daerah yang melakukan hal tersebut. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar