PONTIANAK - wartaexpress.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menyerahkan bantuan obat-obatan kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) melalui Rumah Zakat. Penyerahan bantuan diserahkan langsung oleh Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, SH, M.Hum, kepada Rumah Zakat perwakilan Pontianak, Kamis (22/7/2021).
“Rumah Zakat sedang
menangani 83 orang positif Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah dan
tidak memiliki obat-obatan. Kami meminta bantuan pihak Rumah Zakat untuk
mendistribusikan obat-obatan dan sudah berjalan selama 12 hari. Ada 20 orang
sudah dinyatakan negatif dan 20 orang lainnya sudah membaik. Bahkan, ada
delapan orang dalam satu keluarga sudah sembuh semuanya,” ungkap Gubernur.
Dengan keterbatasan
tenaga yang dimiliki Pemprov Kalbar untuk menelusuri masyarakat yang melakukan
isolasi mandiri, maka Pemprov Kalbar mengajak Rumah Zakat dan komunitas
masyarakat lainnya bersama-sama menyalurkan obat-obatan kepada masyarakat yang
sedang Isoman.
“Pemerintah daerah
mengalami keterbatasan tenaga untuk menelusuri satu per satu. Rekan-rekan dari
komunitas Rumah Zakat dan komunitas lainnya membantu menyalurkan obat-obatan
kepada siapa pun tanpa memandang etnis, suku, dan agama. Siapa pun boleh
meminta obat-obatan ke Rumah Zakat, kami akan men-support suplai obat-obatan ke
Rumah Zakat,” ujar orang nomor satu di Kalimantan Barat.
Bantuan yang diserahkan
kepada Rumah Zakat yaitu berupa 140 paket obat-obatan, yang terdiri dari obat
Favipiravir, Levofloksasin, dan vitamin C. Tak hanya itu saja, Pemprov Kalbar
juga mendapatkan stok oksigen sekitar 4.000 tabung dari Jakarta yang akan
datang melalui Pelabuhan Pontianak.
“Dua isotank, sekitar
4.000 tabung akan tiba dari Jakarta pada Kamis (22/7) pukul 14.00 WIB. Hari
Jumat (23/7) akan tiba 800 tabung dengan 2 isotank dari Batam dan Kuching,
Malaysia, juga akan tiba. Kebutuhan oksigen di Kalbar dalam satu hari mencapai
3.000 tabung oksigen. Kami berharap stok per hari ini tak lagi berkurang dan
besok (Jumat, 23/7) sudah normal,” ungkap H. Sutarmidji.
Menurutnya, terjadi
kekosongan stok oksigen di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Sambas.
Gubernur meminta Walikota Singkawang untuk mengirimkan 10.000 tabung oksigen ke
Kabupaten Sambas.
“Mengenai stok oksigen
dari Malaysia, saya telah menyurati Menteri Besar di sana dan mereka sudah
menyanggupi. Pemprov Kalbar akan membayar secara tunai agar stok oksigen kita
cukup,” tuturnya.
“Seharusnya antisipasi
dilakukan juga oleh kepala daerah agar stok oksigen tetap tersedia. Dari lima distributor
yang aktif hanya dua distributor di Kalbar yang aktif. Kemungkinan, harga di RS
jauh lebih murah dibandingkan harga industri,” jelasnya lagi.
Gubernur memantau
langsung ketersediaan oksigen di RSUD dr. Soedarso, sehingga tidak kehabisan
stok oksigen, semua dilaporkan dengan baik oleh manajemen RS.
“Ada RS yang menelpon
dan melaporkan ketika stok oksigen sudah mau habis. Semua itu bergantung pada
manajemen RS. Pasien Covid-19 di Kalbar berjumlah sekitar 1000-an orang,
sementara satu pasien bisa memerlukan 5 tabung oksigen,” urainya.
Gubernur mengatakan RS
yang sangat memerlukan penyaluran oksigen yaitu RS di Kabupaten Mempawah dan Kabupaten
Sekadau.
“Sekadau memiliki banyak stok obat. Namun obat tidak didistribusikan dengan baik. Kemudian, mengenai vaksinasi, 12 hari yang lalu Kalbar sudah memulai vaksinasi termasuk vaksinasi pelajar. Jika tenaga kesehatan memungkinkan untuk melaksanakan vaksin door to door, maka saya ingin vaksinasi dengan sistem tersebut dilakukan,” tutup Gubernur. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar