SERANG - wartaexpress.com - Jelang Pemilu 2024, Polda Banten menggelar pelatihan dan Simulasi Pengamanan Kota (Sispam Kota) penanggulangan aksi demonstrasi berujung dengan aksi kekerasan yang digelar di halaman Apel Polda Banten pada Selasa (28/06) sekitar pukul 08.00 Wib. "Polda Banten hari ini menggelar latihan Sispamkota untuk pemanasan hadapi tahun politik," kata Kabidhumas Polda Banten, Kombes Pol. Shinto Silitonga.
Latihan Sispamkota dihadiri
Wakapolda Banten Brigjen Pol Drs. Ery Nursatari berserta PJU Polda Banten dan
diikuti oleh 450 personel Polda Banten dengan melibatkan personel dari berbagai
satuan kerja, utamanya Satbrimob, Ditsabhara, dan juga Polwan sebagai Tim Negosiator.
"Skenario Sispam Kota hari ini adalah demonstrasi berujung anarkis di
depan Kantor KPU Propinsi Banten," kata Ery.
Ery menyaksikan, bagaimana penanganan personel Kepolisian dalam menghadapi perubahan situasi menuju eskalasi merah, dari situasi demonstrasi tenang, alami ketegangan hingga berujung anarkis dengan aksi lempar batu bahkan penjarahan.
"Sispam Kotai ini
penting untuk terus dilatihkan guna mempersiapkan personel yang komposisinya
hanya 50% dari kondisi ideal di Polda Banten menghadapi tugas nyata saat aksi
demo pada Pemilu mendatang," kata Ery.
Ery juga menegaskan,
bahwa tugas personel Polda Banten ke depan akan lebih berat pasca memasuki
tahapan-tahapan Pemilu 2024. “Tugas Polda Banten ke depan pasti lebih berat,
sehingga personel perlu dipersiapkan sejak dini melalui latihan-latihan rutin
dan pembinaan fisik secara terus menerus,” ujar Ery.
Ery mengatakan,
penampilan perdana dalam Sispam Kota kali ini masih menjadi gambaran umum bagi
personel. “Penampilan perdana ini masih bersifat umum, dalam kondisi nyata,
dapat saja personel berhadapan langsung dengan pendemo yang marah, menendang
tameng, melempar personel dengan batu dan benda keras lainnya, sehingga dalam
latihan inilah mental personel perlu dipersiapkan, dan perbaikan-demi perbaikan
perlu dilakukan untuk kesempurnaan dalam pelaksanaan Sispam Kota yang
sebenarnya,” kata Ery.
Ery menekankan pentingnya personel memahami bagaimana cara bertindak dalam setiap tahapan situasi yang ada, hingga pergeserannya dari situasi hijau menuju kondisi merah. “Personel harus paham apa yang dimaksud situasi hijau dan bagaimana cara bertindak yang benar, dan apa yang seharusnya dilakukan personel pada peningkatan eskalasi hingga situasi merah, kondisi anarkis dengan aksi kekerasan dan penjarahan, personel pasti menjadi tidak ragu jika latihan terus dilakukan," tegas Ery.
Selain itu, pengecekan
rutin terhadap peralatan dan kendaraan bermotor yang akan digunakan dalam tugas
juga memegang peranan penting. "Untuk personel yang memegang kendali
terhadap setiap kendaraan bermotor dan peralatan dinas, agar tidak lalai untuk
selalu mengecek setiap komponen kendaraan dan peralatan dinas tersebut,
sehingga dipastikan dapat bekerja baik saat digunakan,” ujar Ery.
Terkahir Ery berpesan kepada personel, agar jaga kesehatan karena tugas ke depan akan semakin berat dengan intensitas kegiatan yang tinggi. “Personel harus menjaga kesehatan dan kondisi harus tetap prima di tengah tingginya kebutuhan kehadiran personel saat Pemilu nanti, perhatikan olahraganya, makanannya dan waktu istirahatnya. Personel harus disiplin tidak hanya menjaga kesehatan juga dalam beraktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas Kepolisian,” tutup Ery. (Bidhumas/MM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar