Senin, 16 Agustus 2021

Tuduhan Abraham Umpain Sangat Tidak Manusiawi, Informasi Yang Disebarkan Rancu dan Menyesatkan

Direktur RSDU R4, Meidi Maspaitela dan dr. Jo Mambrasar Sp.OG

RAJA AMPAT - wartaexpress.com -
Sebagai pimpinan dan atas nama semua tenaga kesehatan, RSUD Waisai tidak terima tuduhan Abraham Umpain, kemampuan intelegensi kita dizolimi, kata Direktur RSUD Waisai, Raja Ampat, Meidi Lidya Maspaitela, S.Gz, MM, Sabtu (14/08/2021).

Tuduhan Abraham Dimara Umpain yang menyatakan RSUD Waisai mengkovidkan pasien non covid untuk mengajukan klaim penggantian biaya dari pemerintah pusat, membuat tenaga kesehatan di RSUD Waisai meradang.

Direktur RSUD Waisai, Meidi Maspaitela, S.Gz, MM, mengatakan, dirinya tidak bisa diam karena tenaga kesehatan (Nakes) kita dizolimi. “Profesi tenaga medis merupakan profesi intelektual dan humanis, kita semua bersekolah mempertaruhkan segalanya untuk mendapatkan gelar dan profesi ini, tidak mudah dizolimi begitu saja,” ujar Meidi.

“Atas nama seluruh Nakes, saya secara pribadi, dan RSUD Waisai, tidak terima tuduhan Abraham Umpain melalui status Facebook tanggal 9 Agustus 2021 yang menuduh RSUD Waisai mengkovidkan pasien non Covid-19 untuk memperoleh dana melalui klaim pergantian biaya dari pemerintah pusat,” tegasnya.

Abraham Umpain tidak saja menulis statusnya tentang klaim pergantian biaya, tetapi menghasut dengan mengajak netizen untuk membagi statusnya sebanyak-banyaknya, bahkan dia sendiri membagikan status tersebut ke sebuah grup media sosial Facebook nasional Covid-19 dan WA, status tersebut juga dibagikan ke 3 grup lainnya, salah satunya di grup Raja Ampat oleh Nino Umpain.

“Abraham menuduh RSUD mengkovidkan pasien untuk mengklaim pergantian biaya, sama dengan RSUD mencari dana dengan cara mengkovidkan pasien non covid, hal ini sangat tidak manusiawi (kurang ajar-red),” kata Meidi.

Menurut Meidi, khusus untuk ibu melahirkan, yang menjadi perhatian tenaga medis adalah persalinan dan masa Nivas (pendarahan-red) selama 40 hari, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu di masa datang, oleh karena itu, pasien Christihani Mayor mendapat perhatian penuh karena datang kembali dengan banyak keluhan pada masa Nivas.

“Kristihani Mayor, istri Bram Umpain masuk kedua pada tanggal 26 Juli 2021, jam 22.00 WIT, dengan kuluhan kepala sakit, mengeluh meriang pada pagi hari, sakit perut, mulut tidak enak dan tidak mau makan, keluar darah bergumpal,“ kata Bidan Mawar.

Dari kondisi pasien seperti itu, dan kemudian energi serta perhatian yang besar diberikan kepadanya, tenaga kesehatan telah melakukan kerja-kerja maksimal, apalagi telah mematuhi dan mengikuti standar Covid-19. Kemudian suami pasien, Abraham Dimara Umpain, keluarkan status dan berita sebanyak-banyaknya, yang kesemuanya rancu dan tidak jelas, sangat mengecewakan karena telah menggugat profesionalisme dan intelegensi profesi medis, terutama dokter.

Dengan menyebarkan informasi yang sangat menyesatkan pembaca, hal itu sama saja dia memberikan bacaan yang tidak bagus dan menyesatkan orang-orang. Jika tidak mengerti secara medis, datang ke RSUD, untuk bertanya dan komplain, bukan melalui media sosial, apalagi menuduh yang tidak berdasar.

Para medis, terutama dokter, mereka bekerja 24 jam, subuh-subuh juga melayani pasien yang sakit, sementara kebanyakan orang sedang tidur pulas terlelap, apalagi dokter spesialis yang sedang melayani adalah putra asli Raja Ampat, anehnya, hal-hal seperti ini tidak pernah dilihat.

Belum lagi dokter anak yang melayani di RSUD, mereka dikontrakkan dan mengabdi untuk menolong dan melahirkan generasi baru Raja Ampat, bahkan sampai mengurus BPJS bayi yang baru lahir dan memberikan perawatan gratis dan prioritas untuk OAP. “Semua hal di atas harus diperhitungkan karena pekerjaan medis ini pekerjaan kemanusiaan dengan tingkat intelgensi yang tinggi,” tukasnya.

“Tentang status positif, saya mendapat laporan dari tenaga medis saya, bahwa istri Abraham Umpain, Christihani kembali ke RSUD pada tanggal 26 Juli 2021 karena berbagai keluhan setelah melahirkan pada tanggal 25 Juli 2021, dan dilakukan Swab sebanyak dua kali, sesuai standar prosedur, dan terbukti positif, baik pada Swab pertama, samar-samar kemudian jelas positif, sementara Swab ke dua, langsung menunjukkan garis dua yang artinya positif,” terangnya.

“Ada hal khusus yang membuat kenapa saya langsung merespon dan melapor masalah ini, sebagai perempuan Misool (bapa dari Linmalas, mama dari Seget), saya baru diangkat sebagai Direktur RSUD untuk membenahi seluruh sistem guna meningkatkan pelayanan RSUD, kemudian, dr. Johanis Mambrasar, Sp.OG, merupakan putra asli Raja Ampat dari Kampung Kapisawar, kini menjadi dokter spesialis kandungan dan Kepala Laboratorium,” tambah Meidi.

“Ketika sedang bereuforia, saya baru mau memberitahukan ke publik bahwa kini anak-anak Raja Ampat mulai muncul dari profesi kesehatan untuk memajukkan negeri sendiri, sebaliknya muncul hal-hal seperti ini. Saya selalu terbuka untuk menerima kritikan, ruang direktur selalu terbuka, namun jika dengan cara-cara seperti ini, kita wajib laporkan Abraham Dimara Umpain ke Polisi,” kata Meidi.

Direktur RSUD, Meydi Maspaitela, didampingi dokter spesialis kandungan, dr. Jo Mambrasar Sp.OG, dr. Laura Christanty MSc. Sp.A, spesialis anak, dr. Dessy Ariani, Sp,PD, spesialis penyakit dalam, ditambah dua orang bidan, Usna dan Mawar, mereka melaporkan status Facebook Abraham Dimara Umpain di SPKT Polres Raja Ampat, dan langsung diperiksa secara marathon di Sat Reksrim.

SPKT Polres Raja Ampat, menerima laporan para medis dan membuat Laporan Polisi : LP/B/64/Agu/SPKT/2021/POLRES RAJA AMPAT/POLDA PAPUA BARAT, tentang Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial dan diduga melanggar Pasal 27 ayat (3) UU Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).

“Saya membawa masalah ini ke kepolisian agar ucapan Abraham Dimara Umpain dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan, mari kita buktikan sama-sama melalui jalur hukum yang tersedia di Kabupaten Raja Ampat dan dipertanggungjawabkan di Pengadilan,“ tutup Meidi. (Jos)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....