BALIKPAPAN - wartaexpress.com - Antusiasme masyarakat untuk divaksin sangat besar, terbukti di beberapa daerah masyarakat berharap segera divaksin. Untuk Balikpapan misalnya, banyak warga mendaftar secara online. Namun ada bebarapa warga yang juga mengeluhkan, saat daftar secara online mendapatkan antrian atau daftar tunggu yang perlu waktu.
Namun demikian, minat
masyarakat untuk divaksin tetap besar. Kendati masih banyak masyarakat di
Kalimantan Timur yang belum divaksin. Beberapa vaksin yang telah banyak dipakai
diantaranya vaksin dengan merk Sinovac dari China. Awalnya Indonesia
mendatangkan vaksin dari China. Setelah beberapa pekan kemudian hadir vaksin
dari Amerika yakni Pfizer dan Moderna.
Di tiap daerah memang
berbeda vaksin yang disuntikkan ke masyarakat, contohnya di Samarinda ada
vaksin AstraZeneca dari India yang belakangan mendapat penolakan dari Balai
Islamic Center (BIC) Samarinda. Dikabarkan pihaknya menolak vaksin tersebut
karena mengandung campuran babi.
Seperti dilansir
beberapa media online lokal Balikpapan, Isran Noor Gubernur Provinsi Kalimantan
Timur menanggapi soal adanya pilihan jenis vaksin yang akan dipakai. Dalam
kondisi darurat, jenis vaksin apapun sangat dibutuhkan untuk kekebalan tubuh
masyarakat. “Dalam kondisi sedang darurat pandemi masyarakat jangan mudah
terprovokasi oleh masalah vaksin yang mengandung babi yang dilarang dalam agama
Islam,” ungkap Isran.
“Dalam agama Islam, babi itu boleh dimakan jika tidak ada lagi yang bisa dimakan. Itu demi keselamatan karena kondisi sedang darurat,” pungkas Isran nooor. (Ton/Yun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar