BENGKULU - wartaexpress.com - Lembaga Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (Amphibi), menyoroti tumpahan muatan batubara dari Kapal Tongkang BG Aldebaran 3007 milik PT. Bahari Segara Mahakam yang kandas di Pelabuhan Batubara Titan di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Kandasnya Kapal Tongkang
BG Aldebaran 3007 yang disebabkan oleh faktor cuaca tersebut, tidak luput dari
pehatian lembaga Amphibi.
Dalam keterangan persnya
yang diterima redaksi pada Sabtu (31/07/2021) yang disampaikan Ketua Umum
Amphibi, Agus Salim Tanjung, bahwa siapa pun pihak harus bertanggungjawab atas
dampak tumpahan muatan batubara di area tersebut.
"Kami meminta PT.
Bahari Segara Mahakam agar mengambil langkah cepat dan taktis untuk
membersihkan area pesisir yang terdampak tumpahan kapal tongkang yang memuat
batubara. Kami melihat tumpahan batu bara mengotori area pelabuhan dan
mengganggu aktivitas nelayan melaut ketika melintasi area tersebut,” ujarnya.
“Lembaga Amphibi yang
selalu fokus dalam perbaikan lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan akan
terus mengawal persoalan tumpahan Kapal Tongkang BG Alderbaran 3007 hingga
terselesaikan dengan baik,” tegas Agus ST.
"Rencananya kami
juga akan menyurati kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu untuk
menindaklanjuti persoalan tersebut. Jangan biarkan aktivitas nelayan terganggu
dan area pesisir kotor akibat dampak kandasnya BG Aldebaran 3007," lanjut
Agus Salim Tanjung.
“Pihak perusahaan harus memahami kondisi yang ada di lapangan dan mengambil peran semaksimal mungkin agar nelayan kembali nyaman melaut serta kondisi di lokasi tumpahan muatan batubara bersih kembali," tutupnya. (Litbg/Amphibi/Red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar