NATUNA - wartaexpress.com - Guna Genjot Promosi Pariwisata di Kabupaten Natuna, Babinsa Desa Tanjung, Sertu Yudi Teguh, personil Koramil 01/Ranai, Kodim 0318/Natuna, melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Zainal Abidin (75) di kawasan wisata Pantai Tanjung, Jalan Dewi Sartika RT 01/RW 02, Dusun II, Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Senin (1/3/2021).
Komsos yang dilakukan
Babinsa Yudi Teguh bersama Zainal Abidin, untuk mengetahui riwayat maupun
sejarah Pantai Tanjung yang berlokasi di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur
Laut, Kabupaten Natuna.
Zainal Abidin, salah
seorang yang dituakan di Desa Tanjung mengatakan, bahwa penamaan Pantai Tanjung
sebenarnya tidak ada riwayat yang terkandung di dalamnya, secara kebetulan
lokasi pantai itu masuk wilayah Desa Tanjung, sehingga masyarakat menamainya
dengan sebutan Pantai Tanjung.
Sedangkan nama Desa
Tanjung sendiri, kata Zainal, karena wilayah daratannya menonjol ke laut
sehingga disebut dengan nama Desa Tanjung (daratan yang menjorok ke laut).
Pada tahun 2008
terjadilah pemekaran desa dikarenakan jumlah penduduk yang banyak, sehingga
memenuhi syarat untuk dilakukan pemekaran, yang diberi nama Desa Limau Manis.
Dengan adanya Desa
Limau Manis, membuat wilayah lokasi Pantai Tanjung sebagian besar masuk ke Desa
Limau Manis dan oleh masyarakatnya diberi nama dengan sebutan Pantai Teluk
Selahang sampai sekarang ini.
Tetapi masyarakat
kebanyakan masih mengenal dengan sebutan Pantai Tanjung, karena dari dulu orang
mengenalnya dengan Pantai Tanjung sehingga nama itu melekat dalam ingatan
masyarakat dan untuk nama pantai Teluk Selahang kurang familiar di telinga
masyarakat.
Lokasi Pantai Tanjung sebelum ada pemekaran panjangnya sekitar 1.500 meter, setelah ada pemekaran tersisa menjadi kira-kira 250 meter dari batas Desa Limau Manis sampai jembatan Desa Tanjung, selebihnya masuk dalam kawasan Pantai Teluk Selahang.
Walau lokasi Pantai
Tanjung tinggal sedikit, akan tetapi di area tersebut masih bisa kita jumpai
orang-orang yang membuka warung dengan menjual beraneka ragam menu yang
disajikan baik minuman maupun makanan.
Di tempat tersebut kita
juga bisa menikmati kuliner asli Natuna, yaitu kernas, tabel mando, lempar dan
kuliner lainnya, seperti goreng pisang, bakwan dan tahu. Dengan uang Rp
10.000,- kita sudah bisa menikmati kelapa segar di tepi pantai, tersedia juga
minuman seperti kopi, teh dan sebagainya. Sedangkan untuk gorengan dijual
dengan harga Rp 1.000 per biji.
Lokasi Pantai Tanjung
dimilikii oleh beberapa orang masyarakat dan oleh pemilik lokasi, lahan
tersebut disewakan bagi masyarakat yang ingin mendirikan warung dan berjualan.
Warung-warung tersebut
ramai dikunjungi pada hari libur menjelang sore oleh masyarakat Kecamatan
Bunguran Timur Laut khususnya dan masyarakat Kabupaten Natuna pada umumnya,
untuk melepas lelah sambil menikmati pemandangan laut yang bersih dan eksotis
serta gugusan Pulau Senoa di depannya.
Selain itu juga berdiri
tegak Geosite Gunung Ranai sehingga menambah daya tarik tersendiri. "Berharap
ke depan semoga pariwisata yang ada di Natuna dapat lebih maju dan berkembang
sehingga dapat menarik wisatawan dari mancanegara," tutur Zainal.
Di tempat terpisah,
Dandim 0318/Natuna, Letkol Arm Asep Ridwan, SH, M.Han, mengatakan, bahwa
kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian TNI untuk membangun kerukunan dan
toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, salah satunya dengan melakukan
silaturrahmi dan komunikasi sosial.
"Selain itu dapat berguna untuk mencari solusi bersama guna memudahkan masyarakat dan Babinsa dalam menghadapi masalah yang ada sehingga dapat ditangani dengan mudah," kata Asep Ridwan. (Yanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar