PONTIANAK - wartaexpress.com - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes, bersama Kepala Kepolisian Daerah Kalbar, Irjen Pol. Drs. Suryanbodo Asmoro, MM, beserta pejabat utama Polda Kalbar menghadiri Vaksinasi Serentak se-Indonesia yang dibuka oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, secara virtual di SMA Santu Petrus, Pontianak, Sabtu (19/2/2022).
Mencermati kasus Covid-19
di Indonesia yang semakin meningkat, maka diperlukan upaya percepatan vaksinasi
massal untuk dapat membentuk kekebalan komunal (herd immunity) dengan sasaran
orang lanjut usia, anak-anak, maupun vaksin penguat (Booster).
Pada kesempatan
tersebut, Sekda Prov. Kalbar menyampaikan arahan Kapolri mengenai pelaksanaan
vaksinasi hari ini, yakni vaksin penguat (Booster) dapat dilakukan dalam jangka
waktu 3 bulan setelah mendapatkan suntikan vaksin dosis 2.
"Tapi, masih ada masalah terhadap aplikasi PeduliLindungi yang belum terbuka untuk interval Booster 3 bulan. Vaksin bisa didapatkan, tetapi bukti vaksin tidak keluar di aplikasi. Jadi, kita akan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk segera membuka aplikasi tersebut untuk bisa mengeluarkan sertifikat vaksin Booster 3 bulan setelah pemberian vaksin dosis 2," ungkap Harisson di Sekolah Santu Petrus, Pontianak.
Sekda Prov. Kalbar juga
menambahkan arahan Kapolri yang meminta percepatan pelaksanaan vaksinasi dan
pendisiplinan protokol kesehatan.
"Kita diminta akselerasi, baik pada dosis 1, 2, Booster, maupun vaksin anak-anak. Saat ini stok vaksin Kalbar masih tersedia lebih dari 1 juta dosis. Namun, permasalahan yang dihadapi sekarang adalah jika vaksin yang datang tidak segera digunakan, maka akan kadaluarsa," tutup dr. Harisson, M.Kes. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar