PONTIANAK - wartaexpress.com - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Barat masa bakti 2021-2025 resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Selasa (22/02/2022), di Hotel Aston, Pontianak.
Sejumlah harapan
diinginkan dalam peningkatan prestasi olahraga Bumi Khatulistiwa. Ketua KONI
Pusat mengatakan, bahwa Kalimantan Barat punya potensi cabang olahraga dengan
melihat kondisi geografis, misalnya dayung karena adanya Sungai Kapuas.
Kemudian, olahraga atletik dengan medan di wilayah hulu Kalimantan Barat,
bahkan Kalbar juga terkenal dengan prestasi balap sepeda di era lampau,
sehingga ke depannya perlu dikembangkan dan meningkatkan prestasi.
Pemerintah saat ini telah mengeluarkan kebijakan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dengan fokus membina 14 cabang olahraga, diantaranya 12 cabang olahraga olimpiade dan 2 cabang bela diri.
“Saya kira Kalbar bisa
turut serta membina cabang olahraga unggulan yang bisa berprestasi hingga
tingkat internasional," ungkap Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Hal senada juga
disampaikan Gubernur Kalimantan Barat terkait konsep kebijakan pembinaan cabang
olahraga unggulan di setiap daerah.
"Misalnya, untuk
cabang olahraga renang, Kota Pontianak layak untuk membina cabang olahraga
tersebut karena memiliki Kolam Renang Standar Olimpiade. Kemudian, cabang
olahraga panahan untuk Kabupaten Sanggau, Landak dan Sekadau, karena potensi
dari cabang olahraga sumpit dan berdampak terhadap olahraga panahan,"
ungkap Gubernur.
Gubernur optimis cabang
atletik juga menjadi lumbung atlet dan prestasi yang dipusatkan di Kapuas Hulu,
Sintang, maupun Melawi, karena kondisi alam geografis.
“Lihat saja atlet-atlet
lari dari Kenya, mereka berlatih di medan alam Afrika yang menantang. Hal
tersebut bisa dijadikan contoh dalam melahirkan atlet atletik berkualitas,”
kata H. Sutarmidji.
Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat terus berupaya menghadirkan sebuah kawasan olahraga yang
representatif. Luas area Gelora Khatulistiwa dinilai masih kurang layak,
sehingga perlu mencari kawasan lain.
Gubernur menjelaskan,
beberapa waktu lalu ada wacana pengembangan olahraga di wilayah Sungai
Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, namun investasi sulit dilakukan karena kondisi
tanah gambut yang mencapai lebih dari 10 meter.
“Sebaiknya di wilayah
Sungai Kakap, di sana tanahnya mineral, lahannya juga luas. Apalagi akan
dibangun Jembatan Kapuas 3,” ujar Gubernur Kalbar.
Mengenai pendanaan
pembangunan kawasan olahraga, Gubernur mengatakan, sebaiknya tidak bersumber
dari APBD. Altenatifnya adalah dengan memanfaatkan aset atau tanah milik
Pemprov Kalbar yang saat ini belum digunakan. Namun, hal ini harus sesuai
persetujuan semua pihak, mulai dari DPRD Kalbar, Polda Kalbar, maupun Kejati
Kalbar.
Sementara itu, Ketua
KONI Kalbar, Fachrudin D. Siregar, mengatakan, bahwa titik awal KONI dalam
bekerja sudah diawali dengan melaksanakan Rapat Kerja Provinsi yang akan
membahas strategi meningkatkan dan meraih prestasi.
Dirinya juga mengajak
seluruh rekan media untuk memantau cabang olahraga yang bisa diangkat dan
dibina secara serius, sehingga mampu berprestasi pada Pekan Olahraga Nasional
(PON) berikutnya.
“Tentu untuk meraih ini
semua diperlukan kerjasama dan sinergitas pemerintah maupun masyarakat untuk
memberikan masukan kepada kami. Media juga silahkan sampaikan kritik kepada
KONI demi perbaikan prestasi olahraga," ujar Ketua KONI Kalbar.
Fachrudin optimis kepengurusan KONI Kalbar saat ini bisa lebih baik dibandingkan sebelumnya, apalagi dengan melibatkan hampir seluruh elemen masyarakat demi peningkatan prestasi olahraga Kalimantan Barat. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar