BOGOR - wartaexpress.com - Polsek Klapanunggal, Kab. Bogor mengamankan pemuda beinisial ADL asal Desa Cipendeuy, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang yang berprofesi sebagi rentenir.
Penangkapan yang dilakukan
Polsek Klapanunggal ini berdasarkan laporan masyarakat yang barang-barang
berharga berupa mesin alat bengkelnya diambil dan dirampas tanpa hak dan
melawan hukum oleh ADL yang dibantu dua orang anak buahnya.
Peristiwanya terjadi
sejak tahun 2021 dan ditindaklanjuti oleh Polsek Klapanunggal setelah ada
korban yang melapor.
Menurut keterangan
masyarakat yang melapor sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pihak
kepolisian khususnya Polsek Klapanunggal yang telah menindaklanjuti laporannya.
Menurut pelapor hidupnya selama ini tertekan dan terintimidasi bahkan mengalami
trauma.
Dari keterangan pelapor
inisial CC, bahwa dirinya pernah meminjam uang 100 juta dan sudah dicicil 10
juta sebanyak sembilan kali, dan sisa hutang 10 juta, namun si rentenir ini
minta dibayar 200 juta. Karena CC tidak sanggup bayar bunga yang selangit itu
akhirnya pelaku dan temannya mengambil dengan paksa mobil Yaris dan motor Ninja
di rumah CC.
Dari kejadian ini CC
mengalami kerugian sekitar 290 juta. Bahkan CC pun mengalami kekerasan fisik
yang kemudian dilaporkan ke Polsek Jatinunggal, Kab. Sumedang namun tidak ada
tindaklanjut.
Rupanya para rentenir
ini pun mengambil barang milik CC di bengkelnya yang berada di Klapanunggal, Kab.
Bogor.
Karena sudah
keterlaluan dan tidak ada rasa kemanusian tindakan ADL dan kawannya, akhirnya CC
melapor ke Polsek Klapanunggal, Kab. Bogor dan kini ADL sudah diamankan oleh
Polsek Klapanunggal.
Dari penelusuran dan
investigasi yang dilakukan beberapa awak media, ternyata masih banyak korban
lain yang belum berani melapor karena diancam jika berani lapor Polisi.
Berawal dari kejadian
ini awak media mencoba menghubungi Kapolres Bogor, Kasat Reskrim dan Kapolsek
Klapanunggal, bahwa perkara laporan masyarakat ini sudah naik Sidik dan SPDP
sudah dikirimkan ke Kejaksaan.
Banyak masyarakat yang
menyampaikan agar ada efek jera bagi pelaku bisnis rentenir yang mencekik
rakyat ekonomi lemah.
"Saya dan atas
keluarga merasa sangat bertrima kasih atas pelayanan Kepolisian yang telah
membantu dan mau mendengarkan keluh kesah rakyat kecil seperti kami ini,"
ujar seorang warga yang enggan namanya disebut.
“Saya terus terang
tadinya merasa takut, tapi memberanikan diri untuk melapor, karena saya dan
suami terus-terusan dapat ancaman, sehingga saya merasa trauma dan keluarga
kami merasa resah dan gelisah dan merasa terancam dan takut,” terangnya.
“Kami sangat yakin pasti ada keadilan untuk rakyat kecil seperti kami, semoga harapan saya ke depannya tidak ada lagi perbuatan yang semena-mena karena anak saya menyaksikan kejadian yang tidak terpuji ini sehingga membuat anak saya merasa takut,” tutupnya. (Rls)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar