PONOROGO - wartaexpress.com - Pembangunan peningkatan jaringan irigasi proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Desa Campurejo, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan aturan serta telah terselesaikan.
Program padat karya
tersebut, merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan masyarakat Desa
Campurejo dan pelaksanaannya sudah 100% terwujud dengan ukuran diameter panjang
306 meter (kanan kiri), lebar atas 70 cm, lebar bawah 40 cm, tinggi 60 cm,
dengan kedalaman pondasi 30 cm dan ketebalan 30 cm, dari anggaran fisik sebesar
Rp. 195 juta, dengan lokasi di area Persawahan Bibis, Desa Campurejo, Kecamatan
Sambit.
![]() |
Basuki Wibowo, SH.i, Kepala Desa Campurejo |
Ditemui wartaexpress.com
di Kantor Desa, Basuki Wibowo, SH.i, Kepala Desa Campurejo mengatakan, bahwa
Irigasi P3-TGAI ini merupakan bentuk kepedulian terhadap warga masyarakat Desa
Campurejo, terutama para petani untuk meningkatkan kwalitas hasil panen.
![]() |
Danang Syaiful Anwar, S.Pd, Ketua HIPPA Tirto Asri |
“Kami mewakili masyarakat Desa Campurejo, khususnya para petani menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, dengan adanya program ini masyarakat sangat terbantu dalam hal azas manfaat,” ucapnya, Selasa (29/6/2021).
Lebih lanjut, Kades
Basuki mengungkapkan, bahwa dengan adanya program tata guna air irigasi P3-TGAI
ini sangatlah membantu dan berharap bisa memenuhi kebutuhan saluran air dan
pengerjaan yang kami laksanakan sudah memenuhi prosedur padat karya sesuai RAB
yang ada.
Harapannya, melalui program bantuan irigasi ini, para petani di Desa Campurejo yang tadinya dalam satu tahun hanya satu kali panen, bisa menjadi dua kali memanen hasil pertaniannya.
Sementara itu, Danang
Syaiful Anwar, S.Pd, Ketua HIPPA Tirto Asri Desa Campurejo menjelaskan, bahwa
proyek P3-TGAI yang ada di Desanya ini, bersumber dari dana APBN 2021. “Ini
murni swakelola yang dikerjakan oleh HIPPA Tirto Asri, sesuai aturan dan regulasi
yang ada, semoga bermanfaat untuk masyarakat petani di Desa Campurejo,”
jelasnya.
Diharapkan, dengan
pelaksanaan program padat karya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat yang terdampak Covid-19, karena pelaksanaan dilapangan menggunakan swadaya
berupa tenaga kerja kelompok HIPPA setempat, sehingga terjadi pemerataan
ekonomi ke pedesaan sekaligus untuk mengatasi kesenjangan.
“Dengan berfokus kepada program padat karya, pemerintah memberikan porsi yang lebih besar bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, serta agar para petani menjadi makmur dan sejahtera,” pungkasnya. (Ekosetiyo Budi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar