PONOROGO - wartaexpress.com - Pembangunan peningkatan jaringan irigasi proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan aturan serta telah terselesaikan.
Program padat karya
tersebut, merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan masyarakat desa,
pelaksanaannya sudah 100% terwujud dengan ukuran diameter panjang 312,5 meter
(kanan kiri), lebar atas 70 cm, lebar bawah 40 cm, tinggi 60 cm, dengan
kedalaman pondasi 30 cm dan ketebalan 30 cm, dari anggaran fisik sebesar Rp.
195 juta, dengan lokasi di area Persawahan Wungu (Nambang), di Dukuh Gandu, Desa
Kupuk, Kecamatan Bungkal.
![]() |
Langgeng Priyanto, Ketua HIPPA Mulyo Mukti Bareng |
Ditemui wartaexpress.com
di rumahnya, Langgeng Priyanto, Ketua HIPPA Mulyo Mukti Bareng mengatakan,
bahwa Irigasi P3-TGAI ini merupakan bentuk kepedulian terhadap warga masyarakat
Desa Kupuk, terutama petani untuk meningkatkan kwalitas hasil panen.
“Kami mewakili
masyarakat Desa Kupuk, khususnya para petani menyampaikan terimakasih kepada
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, dengan adanya program ini masyarakat
sangat terbantu dalam hal azas manfaat,” ucapnya, Jumat (25/6/2021).
Dikatakan Langgeng,
bahwa dengan adanya program tata guna air irigasi P3-TGAI ini sangatlah
membantu dan berharap bisa memenuhi kebutuhan saluran air dan pengerjaan yang
kami laksanakan sudah memenuhi prosedur padat karya sesuai RAB yang ada.
Harapannya, melalui program bantuan irigasi ini, para petani di Desa Kupuk yang tadinya dalam satu tahun hanya bisa satu kali panen, bisa menjadi dua kali memanen hasil pertaniannya.
Sementara itu, Kepala
Desa Kupuk, Agus Setiyono, S.Pd, mengatakan, bahwa proyek P3-TGAI yang ada di
Desanya ini, bersumber dari dana APBN 2021 yang dikerjakan oleh HIPPA Mulyo
Mukti Bareng. “Ini murni swakelola yang dikerjakan oleh HIPPA Mulyo Mukti
Bareng, sesuai aturan dan regulasi yang ada, semoga bermanfaat untuk masyarakat
petani di Desa Kupuk,” jelasnya.
Diharapkan, dengan
pelaksanaan program padat karya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat yang terdampak Covid-19, karena pelaksanaan dilapangan menggunakan
swadaya berupa tenaga kerja kelompok HIPPA setempat, sehingga terjadi
pemerataan ekonomi ke pedesaan sekaligus untuk mengatasi kesenjangan.
"Dengan berfokus kepada program padat karya, pemerintah memberikan porsi yang lebih besar bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, serta para petani menjadi makmur dan sejahtera," pungkasnya. (Ekosetiyo Budi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar