Minggu, 23 Mei 2021

Tanam Mangrove Di TPA, Amphibi Akan Buktikan Mangrove Sebagai Solusi Nyata Tanpa Rekayasa


BEKASI - wartaexprtess.com -
Penanaman 500 pohon Mangrove yang dilakukan Lembaga Amphibi dengan mengajak beberapa komunitas yang peduli terhadap lingkungan hidup, diantaranya Komunitas Lindungi Hutan, Komunitas Bekasi yang nampak hadir berkontribusi pada penanaman mangrove di TPA Bantar Gebang, Bekasi.

Adapun perwakilan yang hadir dalam kegiatan aksi penanaman diantaranya, Ketua Amphibi Bekasi Raya Mohamad Hendri A, ST, Kabid SDA Joko Santoso, Jeje dan Rio Humas/Ops Amphibi. Nampak juga beberapa perwakilan komunitas yang ikut serta diantaranya, Komunitas Lindungi Hutan Annisa Nurrahmah, Komunitas Bekasi Haryono dan Dian Saputra, pada Sabtu (22/05/21).

Aksi penanaman mangrove lanjutan yang dilakukan Amphibi bersama Komunitas Lindungi Hutan dan Komunitas Bekasi ini di zona 1 dan zona 3 gunung sampah Bantar Gebang, sebanyak 1.000 bibit tanaman Mangrove dilakukan bertahap tiap minggunya dengan target penanaman sebanyak 5.000 bibit tanaman mangrove.

Penanaman 500 Mangrove jenis Rhizopora (Apiculata) yang dilakukan pada posisi tingkat ke dua gundukan/bukit sampah sebagai tindaklanjut penanaman Amphibi pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tanggal 21 Februari 2021 lalu.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi Amphibi dalam mengenang tragedi longsor di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat yang menelan korban 157 jiwa melayang akibat longsor bukit gunung sampah, untuk itu sebagai solusi Amphibi untuk mencegah longsor bukit/gunung sampah adalah penanaman pohon Mangrove di TPA.

Hendri juga mengatakan, bahwa Ketua Umum Amphibi, Agus Salim Tanjung, dalam waktu dekat ini juga akan melakukan uji coba penanaman 5.000 Mangrove di TPA terjun Kota Medan," ucap Hendri.

“Sebelumnya kami juga telah melakukan uji coba penanaman Mangrove pada bulan Oktober 2020 dengan tingkat keberhasilan 90 persen," ujar Hendri.

Sementara Ketua Amphibi Bekasi Raya, Mohamad Hendri, yang didampingi Kabid SDA Joko Santoso mengatakan, bahwa uji coba penanaman 5.000 pohon Mangrove di TPA Bantar Gebang seharusnya sudah selesai pada bulan April 2021, berkaitan dengan adanya kendala setelah sehari peringatan HPSN, Februari 2021. “Untuk itu, kami menunggu pihak TPA Bantar Gebang melakukan perapihan lokasi di TPA Bantar Gebang,“ ucap Joko.

Sementara Kabid SDA Amphibi, Joko Santoso, selaku koordinator penanaman Mangrove di TPA Bantar Gebang menjelaskan tentang fungsi pohon Mangrove yang ditanam di lokasi TPA Bantar Gebang.

“Tujuan kami melakukan uji coba penanaman pohon Mangrove di TPA adalah, pertama, batang Mangrove mampu menahan tumpukan bukit/gunung sampah dari longsor akibat tekanan air dan lindi. Ke dua, daun Mangrove mampu menyerap zat karbon lima kali lebih baik dari pada tanaman hutan biasa serta menyerap bau busuk di TPA. Ke tiga, akar Mangrove mampu menetralisir racun dan bau yang terkandung di air lindi,” terangnya.

“Disamping itu, dalam pengamatan kami selama ini, bahwa setiap adanya penanaman pohon yang dilakukan pemerintah maupun pihak TPA di lokasi tumpukan bukit/gunung sampah, hampir 95 persen pohon yang ditanam tidak dapat hidup alias mati,“ ucap Joko.


Semoga dalam kegiatan penanaman Mangrove di TPA Bantar Gebang yang dilakukan Amphibi ini, selain sebagai penanaman Mangrove pertama kali di Indonesia ini juga sejalan dengan selogan komunitas kami yaitu bersama menghijaukan Indonesia," tutur Anisa.

“Pada kegiatan penanaman Mangrove kali ini, kami berkesempatan ikut serta berpartisipasi dalam penanaman di TPA Bantar Gebang dan baru pertama kali melakukan penanaman Mangrove di gunung sampah dengan harapan ke depan bisa melakukan perbaikan lingkungan hidup Bersama-sama, karena kalau bukan kita siapa lagi," tutup Haryono. (Litb.Amp/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....