BLORA - wartaexpress.com - Hidup di lingkungan pedesaan mengajarkan kita untuk dekat dengan alam dan sesama manusia, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari interaksi sosial sehari-hari di masyarakat, Senin (24/05/2021).
Tradisi ‘sambatan’ salah
satunya menunjukkan rasa empati dan kepedulian sosial masyarakat di lingkungan
pedesaan, Sambatan adalah istilah yang biasa digunakan masyarakat
desa untuk mendirikan atau memperbaiki rumah warga secara gotong-royong.
Berasal dari kata dasar dalam bahasa Jawa ‘sambat’ dan akhiran ‘an’. ‘Sambat’ berarti kalimat penghibaan atau permintaan bantuan, dan ‘an’ merujuk pada aktifitas/tindakan/perbuatannya.
Jika salah satu warga
ingin mendirikan/memperbaiki rumah, si empunya rumah akan ‘sambat’ meminta
bantuan kepada para tetangga sebelum mendirikan rumah. Permintaan bantuan
biasanya dilakukan dari rumah ke rumah. Hal itu menunjukkan adab atau sopan
santun sekaligus penghormatan kepada tetangga yang dimintai bantuan.
Proses pendirian rumah
yang dilakukan secara gotong-royong oleh warga menunjukkan semangat
kekeluargaan dan kebersamaan, pemandangan yang tidak dapat dijumpai di
perkotaan, pekerjaan berat sekalipun jika dilakukan bersama-sama maka akan
terasa ringan.
Satu hal yang menjadi ciri khas utama ‘sambatan’ adalah mereka tidak dibayar sama sekali untuk pekerjaan ini. Yang dilakukan warga hanyalah bentuk menjaga kerukunan dan kepedulian sosial yang telah diwariskan turun temurun oleh para pendahulu. (Lilik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar