JAKARTA - wartaexpress.com - Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia secara resmi meluncurkan buku “Guarding The Sea For Our Future” yang dilaksanakan di Aula Ary Hasibuan, Mabes Bakamla RI, Jakarta, kemarin.
Peluncuran buku yang dilaksanakan
bersamaan dengan hari kebahagian Bakamla yang tepat berusia 17 tahun tersebut
merupakan suatu momen yang sangat bersejarah. Di tengah prestasi dan capaian
yang telah diraih oleh Bakamla, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia masih meluangkan
waktu untuk menuangkan buah pemikirannya dalam buku tersebut. Bukan tanpa
alasan, buku tersebut dipersembahkan untuk generasi muda masa depan dalam
melaksanakan tugas menjaga laut untuk masa depan bangsa.
Peluncuran buku ditandai dengan menekan tombol sirene oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia disaksikan oleh Wamenhan, Irjen TNI, Kepala Bakamla dari masa ke masa, Athase Luar Negeri (Amerika, Australia, Thailand, Vietnam, India, Malaysia, Singapura, Perancis, Polandia) dan Pejabat Teras Bakamla RI.
Pada kesempatan tersebut, Laksdya
TNI Dr. Aan Kurnia secara singkat menjabarkan isi buku tersebut. Dijelaskan, bahwa
pada Bab I bertajuk Risalah Perjalanan Kemaritiman Indonesia, menggambarkan
sejarah kemaritiman di Nusantara dimana Indonesia secara geografis berada saat
ini. Kondisi zaman holosen hingga kerajaan maritim diuraikan secara menarik dan
lugas. Buku ini juga menggambarkan latar belakang dari era penjajahan
bangsa-bangsa atas nusantara, yang pada akhirnya justru melahirkan sebuah
negara bernama Indonesia yang dipatri pada konstelasi geografis yang
meniscayakan visi Indonesia sebagai sebuah poros maritim dunia.
Bab II bertajuk Potensi Kelautan Indonesia, menggambarkan secara komprehensif potensi dari kelautan Indonesia dalam bentuk sumber daya alam hayati dan non hayati, yang sangat potensial untuk menopang pembangunan nasional Indonesia mewujudkan citacita dan tujuan nasionalnya.
Bab III bertajuk Keamanan Laut
dan Tantangannya, menguraikan tentang ragam ancaman maritim dan dampaknya. Pada
bagian ini juga penulis melakukan sintesa menyusun definisi keamanan maritim
dalam perspektifnya. Penulis juga menguraikan dimensi tantangan keamanan laut
dan kerangka kerja untuk menghadapinya melalui sinergi kehadiran, revitalisasi
tata kelola dan regulasi sebagai landasannya.
Bab IV bertajuk Tata Kelola
Keamanan Laut Indonesia, menguraikan transformasi tata kelola keamanan laut
sejak kemerdekaan hingga masa kini sebagai gambaran bahwa perubahan adalah
keniscayaan. Penulis juga menunjukkan tren masa kini tata kelola yang cenderung
mengarah pada satu agensi tunggal yang dikenal dengan Coast Guard. Coast Guard
tidak saja berada dalam ranah penegakan hukum tetapi juga sebagai alat
diplomasi maritim di laut perbatasan dalam kerangka regional maupun global.
![]() |
Foto-foto : Humas Bakamla RI |
Di akhir sambutannya, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia mengatakan, bahwa ibarat peribahasa, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, kepemimpinan di Bakamla akan senantiasa silih berganti, dan setiap pemimpin pun akan meninggalkan warisannya. Warisan bukan tentang apa yang dilakukan penulis untuk dirinya, tetapi tentang apa yang penulis lakukan untuk generasi di masa datang termasuk konsepsi dan pemikiran yang dapat diimplementasikan di masa mendatang. (Humas Bakamla RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar