JAKARTA - wartaexpress.com - ‘Malam Anugerah Diraja’ adalah penganugerahan gelar kepada tokoh-tokoh nasional dan international di berbagai bidang profesi yang diserahkan langsung oleh Maharaja Kutai Mulawarman Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza Fachlevie Wangsawarman, Ph.D, pada Selasa (20/12) di Hotel Borobudur, Jakarta.
Malam Anugerah Diraja
didukung oleh PT. Qklub Bisnis Nusantara, PT. Bangun Benua Pratama Indonesia,
PT. Qklub Benua Nusantara, PT. Qklub Padmi Nusantara dan kerabat Kerajaan Kutai
Mulawarman yang berada di Indonesia, Singapur dan Malaysia serta China.
Menurut Direktur Utama
PT. Bangun Benua Pratama Indonesia, Ery Affandi Yusuf, kedatangan Maharaja
Kutai Mulawarman ke Jakarta bukan hanya untuk Malam Anugerah Diraja saja,
tetapi juga kunjungan silaturahmi kepada beberapa tokoh dan kerabat Kerajaan
Kutai Mulawarman yang berada di Jakarta.
Maharaja Kutai
Mulawarman Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza Fachlevie Wangsawarman, Ph.D,
secara terpisah menyebutkan, bahwa Kerajaan Kutai Mulawarman beberapa tahun
terakhir ini tidak hanya sebagai pelestari adat dan budaya saja. “Tetapi kita
butuh melakukan sinergi dengan tokoh-tokoh bisnis di negara tetangga seperti
dari Singapur, Malaysia, Brunei dan Thailand serta China. Sampai hari ini kami
sudah melakukan kerjasama dengan tokoh bisnis dari Malaysia dan Singapur. Kerjasama
yang kami bangun selain turut melestarikan adat dan budaya Kalimantan Timur
saja, juga karena mereka tertarik dengan adat dan budaya di Indonesia,” ujar Maharaja
Kutai Mulawarman.
Menurut Maharaja Kutai Mulawarman, karena mereka juga punya hati untuk membangun Indonesia, dan melihat bahwa Pemerintah Indonesia serius menjadikan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara. “Mereka berani melakukan investasi bisnis. Tujuan mereka juga sederhana, yaitu melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program bisnis untuk kesejahteraan masyarakat secara umum,” imbuh Maharaja Kutai Mulawarman.
Hal ini justru
mendukung program jangka panjang Kerajaan Kutai Mulawarman, lanjut Maharaja
Kutai Mulawarman menyampaikan, bahwa Visi Kerajaan Kutai Mulawarman adalah
menjadikan Kalimantan Timur sebagai Mercusuar Peradaban Nusantara. Misinya
antara lain Pelestarian Adat dan Budaya, Pemberdayaan Masyarakat
Berkesinambungan, dan Kesejahteraan Masyarakat Berkeadilan,” tegasnya.
Salah satu kerabat
utama Kerajaan Kutai Mulawarman Prof. Pangeran Dato’ Seri Dr. Goh Kwee Keng,
Ph.D,JP, yang turut hadir di Malam Anugerah Diraja melihat, bahwa Indonesia
layak diakui secara internasional sebagai Mercusuar Peradaban Mancanegara.
“Alasan saya antara lain karena adanya fakta Indonesia pemilik kekayaan adat
dan budaya, pertumbuhan ekonomi dan daya tahan masyarakat terhadap berbagai
instabilitas sosial,” ujar Prof. Pangeran Dato’ Seri Dr. Goh Kwee Keng, Ph.D,JP.
Hati dan pikiran saya
tertuju kepada masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. Lanjut
Pangeran Dato’ Seri Goh. “Kepedulian saya bukan hanya berhenti di Kalimantan
Timur, sekarang saya juga melihat antusias masyarakat terhadap pemberdayaan dan
pengembangan usaha khususnya ekonomi kecil dan menengah terjadi hampir melanda
semua daerah. Saya melihat ini sebagai kekuatan baru Indonesia menuju
kesejahteraan yang berkeadilan,” terangnya.
Berikut ini daftar nama
penerima Anugerah Diraja; 1. Prof. Pangeran Dato’ Seri Dr. Goh Kwee Keng, Ph.
D. JP. (Malaysia), President of KMRC International. 2. Pangeran Dato’ Seri Dr.
Ng Kia Hock. JP, Vice President of KMRC International See also Kebun Raya Banua
Dibuka Kembali untuk Umum. 3. Pangeran Dato’ Seri Goh Yam Sorong (Singapore),
Secretary of KMRC International.
4.Pangeran Adipati
Viktor M. Pardede (Indonesia), Treasurer of KMRC International. 5. Pangeran
Senopati Febrian Aditya. SE.M.Sn (Indonesia), President of KMRC Indonesia. 6.
Pangeran M. Hasan SH MH (Indonesia), Vice President of KMRC Indonesia. 7. Prof.
Dr. Pangeran Senopati Bambang Saputra. SH. MH menerima Honorary Award dari IEP
Brasil. 8. MR Adipati Deng Bo Teng (China) menerima Krisnayana Award. 9. His
Royal Highness Prince Dato Mohammad Anwar, Senior Consultan Bisnis Advisor,
menerima Honorary Award dari IEP Brasil.
Maharaja Kutai
Mulawarman pada malam tersebut didampingi oleh Putra Mahkota Kerajaan Kutai
Mulawarman, Maharaja Muda Nala Indra Fachrucha Dilaya, Datu Tanete (Raja
Tanete) Pangeran Mas Andi M. Mulyadi. dan Ratu Mangku Encek Wajo di Kalimantan
Sribaginda Ratu Rahmawati Kumaladewi Pangeran Nala Moh. Aziz’zul Viqri dan
Pangeran Toni Setiawan.
Dalam sambutannya, Maharaja Kutai Mulawarman memaparkan bagaimana Indonesia menjadi sorotan dunia, baik di bidang sosial dan politik, ekonomi dan ketahanan pangan, pertahanan dan keamanan.
“Secara eksternal
Indonesia sudah lama menjadi sorotan dunia. Kehadiran negara-negara Portugis,
Belanda, Jepang, China dan lainnya dengan kepentingan masing-masing menjadi
bukti sejarah yang tidak terbantahkan. Dan sekarang kalau kita melihat secara
internal, ada lima hal penting yang harus menjadi benteng kekuatan,” ujarnya
Maharaja.
Disampaikan Maharaja
Kutai Mulawarman, bahwa benteng kekuatan tersebut adalah; Pertama Manusia
Indonesia seutuhnya harus memiliki jiwa Ketuhanan. Ke dua, Manusia Indonesia
seutuhnya harus memiliki tatanan peradaban. Ke tiga, Manusia Indonesia
seutuhnya harus membangun persatuan. Ke empat Manusia Indonesia seutuhnya harus
mendahulukan mufakat melalui musyawarah dan nafas gotong-royong. Dan ke lima
Manusia Indonesia seutuhnya harus berlaku adil dan soasil dan membangun
kesetiakawanan.
Sementara Datu Tanete
(Raja Tanete) Pangeran Mas Andi M. Mulyadi menjelaskan, bahwa Maharaja Kutai
Mulawarman juga adalah International President of Instituto Educando Para A Paz
yang berkedudukan di Brazil dan Prof. Dr. Jose Carlos Pirera Ph.D, adalah
Founder dari IEP. Andi M. Mulyadi dalam penjelasannya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada para penerima anugerah dan undangan yang berkenan hadir.
Menurutnya ini adalah
momentum terbaik untuk menjadikan Indonesia sebagai Mercusuar Peradaban
Mancanegara. ”Untuk mewujudkan hal tersebut bukan karena pindahnya ibu kota ke
IKN di Kalimantan Timur. Ibu kota pindah atau tidak pindah, Indonesia tetap
akan dikenal sebagai Mercusuar Peradaban Mancanegara. Sejarah peradaban
mencatat Indonesia adalah kepulauan yang kaya dan pemilik budi pekerti dan
satu-satunya bangsa yang memiliki fondasi negara terkuat di dunia yaitu
Pancasila,” tegas pria asal Sulawesi Selatan.
Usai acara di Hotel Borobudur, Jakarta, Malam Anugerah Diraja berikutnya diadakan pada tanggal 21 Januari 2023 di Kutai Kartanegara (Tenggarong), Kalimantan Timur, dengan Ketua Panitia Roy Agusta Natabraja. (Ezra Naomi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar