Lomba Suling Tambur, peserta 01 dari Misool Timur |
RAJA AMPAT - wartaexpress.com - Kasihan masyarakat menjerit, pelaku usaha wisata mengeluh, perekonomian lumpuh karena tidak ada tamu yang berkunjung ke Raja Ampat, Covid-19 menyebabkan perjalanan wisatawan dibatasi. “Oleh sebab itu, pariwisata Raja Ampat harus dibuka kembali,” kata Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, S.IP, MM, M.Ec.Dev, di Waisai, Selasa (23/11/2021).
Sejak Pandemi Covid-19
menyebar Desember 2019, virus ini telah melumpuhkan perekonomian dunia,
terutama daerah-daerah tujuan wisata, salah satunya adalah kawasan wisata yang
dikenal dengan julukan Surga Terakhir di Bumi Raja Ampat, pelaku usaha wisata
dan masyarakat menjerit, tidak ada tamu yang berkunjung menyebabkan tidak ada
pemasukan income, perekonomian lumpuh.
Adanya kebijakan
pemerintah pusat seperti lockdown dan PPKM yang membatasi perjalanan wisatawan
mancanegara dan nusantara ke Raja Ampat, secara otomatis telah menghentikan dolar
yang mengalir ke masyarakat.
“Banyak orang mengeluh,
café-café sunyi, hotel sepi, home stay banyak yang tidak terawat karena tidak
ada tamu, ekonomi masyarakat lemah akibat tidak ada wisatawan yang berkunjung
ke Raja Ampat, oleh karena itu pariwisata harus dibuka kembali supaya perekonomian
masyarakat bergerak dan bergairah Kembali,” terang Orideko.
Menyadari keluhan
masyarakat, dan untuk membuka kembali pariwisata, Pemerintah Kabupaten Raja
Ampat di bawah pimpinan Bupati Abdul Faris Umlati dan Wakil Bupati Orideko
Burdam, telah melakukan terobosan dengan melaksanakan Festival Suling Tambur,
10-11 November 2021, di Wejim.
Menurut Orideko, dengan
dilaksanakannya Festival Suling Tambur, menandai telah dibukanya pariwisata
Raja Ampat, selain festival, ada banyak kegiatan lain yang sudah dilaksanakan
dengan melibatkan banyak orang, hal ini dilakukan agar ada kunjungan wisatawan
ke Raja Ampat dan ada belanja yang dikeluarkan untuk menghidupkan usaha
masyarakat.
Pemerintah Raja Ampat
menyadari bahaya Covid-19 jika melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak
orang, namun masyarakat dan pelaku usaha wisata juga menjerit, sehingga Faris
Ori juga harus berani melakukan terobosan, membuka pariwisata agar perekonomian
pulih kembali, lagi pula PPKM Raja Ampat berada di level 1 zona hijau.
Untuk itu masyarakat
dianjurkan vaksin supaya meningkatkan kekebalan masyarakat, dan juga memberikan
jaminan kepada wisatawan yang mau berkunjung ke Raja Ampat, bahwa Surga Terakhir
di Bumi ini, aman untuk dikunjungi, dan perekonomian bergairah lagi.
Dermaga Falaya Waisai yang merupakan pusat lalulintas wisatawan di Raja Ampat mulai terlihat ramai, walaupun masih didominasi wisatawan domestik, salah satu dermaga Marina di Kota Sorong juga terlihat wisatawan kapal wisata hilir mudik di sana. (Jos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar