SINTANG - wartaexpress.com - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH, M.Hum, beraudiensi dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM, Plt. Dirjen PDASRH, Ir. Basalamah, MM, Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med, PH, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M.Si, jajaran Forkopimda Kabupaten Sintang, Direktur Umum Bank Kalbar, dan beberapa Kepala Perangkat Daerah Pemprov Kalbar di Suaka Enggang TWA Baning, Kabupaten Sintang, Kamis (25/11/2021).
Pada pertemuan ini,
Sekjen KLHK mengatakan perlunya sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, maupun pemerintah kab/kota, dalam upaya pemulihan lingkungan dan
ekonomi.
“Hal yang harus kita
kuatkan adalah sinergitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melihat
landscape ekosistem yang ada di Kalbar. Ini sebagai bentuk upaya pemerintah
dalam memulihkan lingkungan dan ekonomi yang berkaitan dengan pengendalian
perubahan iklim,” kata Bambang Hendroyono.
Pemerintah akan bekerja keras untuk dapat mengembalikan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) ke pokok fungsi perlindungan, sehingga diperlukan kerja sama dengan seluruh stakeholder di pemerintahan.
“DAS dan Sub DAS Kapuas
menjadi prioritas yang harus dikelola Kembali, agar memenuhi prinsip dan norma
layaknya sebuah DAS yang harus dijaga. Tidak boleh ada hambatan dari atas ke
bawah, harus mengalir,” ungkap Sekjen KLHK RI.
Sinergitas serta
koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diharapkan
dapat memulihkan DAS.
“Kami berharap
pemerintah pusat, Gubernur Kalbar, dan pemerintah kabupaten terkait,
diantaranya Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau, dan Kubu Raya,
bersama-sama mencari penyebab macetnya DAS dan Sub DAS, serta memulihkan
kembali kondisinya,”.
Kepedulian masyarakat
dalam memulihkan lingkungan juga sangat diharapkan, seperti menanam pohon
sesuai dengan habitat aslinya hingga menjaga aliran sungai.
“Jenis tanaman hutan
apa yang bisa membuat masyarakat ikut menjaga dan penguatan kembali waduk-waduk,
serta tidak boleh ada sedimentasi tinggi pada sungai. Hal-hal seperti itu yang
harus dibenahi. Kita juga harus menanam kembali pohon sesuai dengan habitat
asli,” jelas Sekjen KLHK.
Pada kesempatan yang
sama, Gubernur Kalbar mengatakan negara perlu mengevaluasi konsesi lahan
perkebunan sawit. Dari 2,7 juta hektar lahan, hanya 1 juta hektar yang
ditanami. “Hutannya sudah tidak ada lagi. Hal ini harus dievaluasi. Jika perlu,
negara menarik kembali dan dihutankan,” ucap H. Sutarmidji.
Orang nomor satu di
Kalbar juga mendukung penuh upaya pemulihan lingkungan seperti yang dikatakan
Presiden RI.
“Saya mendukung 1.000%
apa yang dikatakan Presiden mengenai pemulihan lingkungan dengan memperbaiki
daerah tangkapan hujan. Tujuh puluh persen DAS Kapuas sudah rusak, salah satu
cara memperbaikinya dengan penanaman kembali melalui pembibitan,” ujar Gubernur
Kalimantan Barat.
Dalam percepatan penanaman pohon, Gubernur meminta pemerintah kabupaten setempat memiliki aplikasi yang dapat mengatur lingkungan dan ekosistem agar bisa terdata dan tertata dengan baik. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar