JAKARTA - wartaexpress.com - Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (Amphibi) adalah organisasi yang bergerak khusus dalam bidang lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dijelaskan dalam BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 butir (27) yang menyatakan : “Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terbentuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup”.
Didirikan oleh Agus
Salim Tanjung, So,Si bersama rekan serta beberapa pakar kimia dan lingkungan
hidup pada 1 Agustus 2016 dan terdaftar di Kemenkum HAM (AHU) pada 25 Agustus
2016.
Selaku organisasi
lingkungan yang independen, Amphibi berkomitmen menjalankan fungsinya selaku sosial
kontrol dan upaya perbaikan lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan di NKRI
dengan yel- yel-nya “Amphibi Hadirkan Solusi”.
Mengawali debutnya di
akhir 2016 Amphibi memecahkan rekor terbanyak dalam melakukan penanaman pohon. Sebanyak
10.000 mahoni dan 5.000 pohon buah telah tertanam di Jabodetabek. dan tumbuh
subur. Salah satu bukti nyata ada di Pulau Pari, Kepulauan seribu. Di sana ada
500 batang pohon Mahoni tampak subur dengan ketinggian 5 hingga 9 meter.
Untuk mempertahankan
aksi nyatanya (Real Action) dalam penghijauan, tahun 2019-2020, Amphibi
mencanangkan "Program One Tree One People" yang dilakukan pada malam
pergantian tahun 2020 dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia.
Bekerjasama dengan BPDASHL
Citarum-Ciliwung, Agam Kuantan dan Wampu Sei Ular, Amphibi telah berhasil
mendistribusikan 30.000 bibit pohon kepada masyarakat selama 1 tahun yang
disampaikan dalam refleksi eksistensi Amphibi yang dilaksanakan di Kanwil
Amphibi Sumut di Desa Kolam, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang pada Kamis
(31/12/2020).
Ketua Umum DPP Amphibi, Agus Salim Tanjung, So.Si saat ditemui tim media di Jakarta mengatakan, bahwa total kegiatan tahun 2020 di Sumatera Utara yang dilaporkan Ketua DPW Amphibi Sumut, M. Nur Nainggolan, SS, MA, ada sekitar 80 kegiatan/aksi nyata (Real Action).
Diantaranya,
penghijauan (penanaman pohon) sebanyak 45 kegiatan, aksi bersih dan penataan Sungai
Deli 14 kegiatan, santunan (sosial kemasyarakatan) 9 kegiatan, pelatihan
pembuatan sabun dari limbah 3 kegiatan, advokasi, hukum dugaan korupsi dan
pencemaran B3 sebanyak 7 kasus dengan aksi (kegiatan) besarnya berupa pembukaan
Aksi Penanaman One tree one people di Kanwil Amphibi Sumut 31 Desember 2019 sampai
dengan 02 Januari 2020.
Sosialisasi dan
penyemprotan cairan disinfektan di Gereja Imanuel Pusat, Kota Medan,
penyemprotan disinfektan tempat ibadah se-Desa Kolam, penyemprotan disinfektan
dari rumah ke rumah warga di Kec. Percut Sei Tuan dan rumah masyarakat bantaran
sungai Jl. Dt. Rubiah, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan.
Pendistribusian 200
paket sembako (CSR/TJSL) PT. AJLM dan PT. Arum menjelang lebaran di Desa Kolam
dan Jl. Dt. Rubiah, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan untuk masyarakat
terdampak Covid-19.
Deklarasi Penanaman
10.000 pohon ecaulyptus dalam program Manajemen Pohon Amphibi 2020-2021 di lapangan
Sei Rotan, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang dan penerimaan Piagam
Penghargaan dari Bupati Deli Serdang, sebagai organisasi Peduli Lingkungan
Hidup yang diselenggarakan di Gedung Perkantoran Bupati Deli Serdang.
“Aksi bersih Sungai Deli dalam rangkaian Hari Air Sedunia XXVIII kerjasama Amphibi dengan Ditjen PPKL-KLHK yang direncanakan pada 24 Maret 2020 ditunda sehubungan Pandemi Covid-19 melanda Indonesia,” ucap Agus ST.
Agus ST juga
menjelaskan, bahwa jumlah kegiatan aksi nyata (Real Action) yang dilaporkan Ketua
DPW Amphibi di Jawa Timur Samsul Hadi, So, ada sekitar 40 kegiatan aksi
lingkungan.
Salah satunya
kerjasama Amphibi Kab. Nganjuk dalam pengelolaan lahan dengan Perhutani di
Jombang, untuk penanaman pohon Aren dan pengelolaan sampah di Kab. Pasuruan
kerjasama Amphibi dengan program Dana Desa.
Sementara di Jawa Barat
sebanyak 45 kegiatan aksi yang dilaporkan Ketua Amphibi Bekasi Raya salah
satunya medistribusikan 1.000 paket bantuan sembako dari Kemensos kerjasama
Amphibi dengan OSN dan KSN dan penyemprotan disinfektan di masjid, tempat
keramaian, sekolah dan universitas di Kota Bekasi. “Laporan Amphibi di Sumatera
Selatan dan Sumatera Barat sampai saat ini belum kami terima,“ ujarnya.
Dalam refleksi
eksistensi Amphibi 2020, Ketua Umum Amphibi mengatakan, bahwa seluruh kegiatan
aksi Amphibi tersebut bukan bersumber dari dana APBN maupun APBD. “Semua biaya
yang keluar bersumber dari kepedulian pengurus, anggota, simpatisan dan donatur
Amphibi yang kami loby. Dari tahun 2016 sampai 2020 kami melakukan kegiatan
dengan aksi nyata belum mendapat perhatian dana pembinaan maupun kegatan dari Pemerintah
Republik Indonesia,“ tegas Agus ST.
“Refleksi ini akan kami aktualisasikan dalam bentuk Laporan Tahunan yang akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan jajaran kementerian yang terkait lingkungan hidup. Semoga di tahun 2021 ini kami bisa menyusun seluruh file kegiatan (aksi) tahun 2020 dan 2019 serta tahun sebelumnya untuk dilaporkan ke pemerintah pusat maupun daerah,” tutup Agus ST. (Amphibi/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar