RAJA AMPAT - wartaexpress.com - Menuduh umat Islam memaksakan hasrat kepada umat Kristen untuk tunduk kepada mereka karena kalah politik, Senior HMI, Bung Fahmi Macap, SE, meminta Abraham Dimara Umpain (ADU) untuk mengklarifikasi pernyataannya, Minggu (03/01/2021).
Sebagai umat Muslim
Raja Ampat yang dituduhkan ADU, Mantan Ketua Batko HMI Papua, Fahmi Macap, SE,
(Pace FM) merasa tersinggung dengan status ADU yang dinilai telah memprovokasi
keadaan di Raja Ampat pasca Pilkada 09 Desember 2021.
Pace FM, meminta ADU
untuk mengklarifikasi pernyataannya kepada umat Muslim di Raja Ampat “Yang perlu
om klarifikasi adalah terkait kami keluarga umat Islam paksakan harat kepada
keluarga besar saya yang Kristiani. Ko pertanggung jawabkan bagian ini. Karena provokasi
keadaan.
Sebelumnya, ADU
menulis sebuah status dengan disertai gambar Santa Claus dengan caption : “Di
hari natal ini, sy tidak bangga ketika mereka yang beragama kristihani harus
mengikuti dan mentaati hasrat mereka yang ber-agama muslim dan menyangkal akan
Agamanya, kita disini tidak sedang bersengketa masalah agama, akan tetapi
jikalau mereka yang menyangkal agamanya mereka bukanlah bagian dari agama
sesungguhnya.
“Sebab agama mengajarkan kita untuk saling menghargai bukan mengajarkan kita karena kamu yang Kristen kalah dalam berpolitik jadi kamu harus tunduk kepada kami yang muslim; Stop jadi bumerang akan kedua agama besar ini kalau anda merasa sebagai orang beriman “.
Status ADU juga
mendapat beragam tanggapan dari pemuda Islam Raja Ampat yang menilai ADU telah
memprovokasi keadaan dengan memicu konflik Sara, sementara kehidupan beragama
di Raja Ampat sangat harmonis dan Islam-Kristen di Raja Ampat adalah keluarga.
Muhammad Iksan Loji ;
“tolong kalo berbicara jngan bawa “agama.. karena kami muslim diajarkan untuk
saling mengasihi 1 sma yang lain kami…tidak pernah berfikir seperti yang anda
bicarakan di atas dan ki muslim tetapi kami punya keluarga besar untuk kluarga
ber agama nasrani jadi tolong klo berbicara jangan asal ngomong sperti diatas
maksud kmu apa .. ??
“Kalau yg kaya begini
sdh tdk betul itu. Sepertinya ada maksud lain itu, tolong disikapi baik.
Sepertinya dia harus koreksi diri apa dia betul betul anak dari Raja Ampat.
Kalau dia anak Raja Ampat harusnya bahasa pada statusnya itu tdk pantas dan
sangat tdk pantas, tulis Abdul Razak Matcao.
Merespon status ADU,
Risman P Talafuka mengeluarkan pernyataan tegas, agar ADU dibuatkan Laporan
Polisi (LP), ADU dinilai kelewatan dan tidak menerima kekalahan di Pilkada. “
,,,stop sudh yoo,,,,terima kenyataan saja susah sampe,,,,bwt LP saja“.
Menanggapi pernyataan
ADU yang nota bene beragama Kristen, Ketua FGM GKI Cabang Raja Ampat, Herman
Frans, tidak sependapat dengan ADU, bahwa agama adalah masalah keyakinan dan
hubungannya vertikal dengan Pencipta, jangan dikait-kaitkan dengan politik.
Apalagi di Raja Ampat agama Islam dan Kristen hidup dalam serumah dan merupakan agama adat di Raja Ampat yang sudah hidup rukun dan toleran selama ratusan tahun. Oleh sebab itu, status ADU dinilai liar dan provoktaif sehingga pemikiran seperti itu tidak boleh dibiarkan berkembang di Raja Ampat. (Joris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar