RAJA AMPAT -
wartaexpress.com -
“Tidak adanya kunjungan wisatawan ke Raja Ampat, menyebabkan perekonomian di
wilayah ini lumpuh, hal ini terjadi karena pariwisata merupakan urat nadi
perekonomian di kabupaten dengan julukan “Surga Terakhir Di Bumi” ini,” ujar
Ria Umlati, Ketua Harian Dekranasda Raja Ampat, Jumat (01/10/2021).
Ria Umlati, Ketua Harian Dekranasda Raja Ampat
“Kabupaten Raja Ampat
telah menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan, ketika Kabupaten Raja
Ampat telah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan maka kehidupan
perekonomian masyarakat juga sangat bergantung pada sektor ini, atau dengan
kata lain, pariwisata merupakan urat nadi perekonomian Raja Ampat,” tegas Ria.
Pariwisata merupakan
industri yang memiliki efek ganda karena pariwisata tidak berdiri sendiri
tetapi memiliki keterkaitan dan saling mendukung antar berbagai sector, seperti
transportasi, hotel, restoran, kerajinan, pertanian, peternakan, kelautan,
guide, dan lain sebagainya, oleh karena itu, satu sektor akan sangat
berpengaruh ke sektor lainnya.
Sementara itu,
kunjungan wisatawan merupakan kunci utama dalam kehidupan pariwisata itu
sendiri, jika tidak ada wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat, maka akan
memberi dampak besar terhadap seluruh sektor, karena tidak ada wisatawan
berarti tidak ada uang yang mengalir masuk.
Oleh karena itu, dengan
tidak adanya kunjungan wisatawan ke Raja Ampat, baik wisatawan mancanegara (wisman)
dan wisatawan nusantara (wisnu), sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia Maret
2020, berdampak besar dan secara tidak langsung melumpuhkan perekonomian Raja
Ampat.
Ria Umlati berharap, pandemi Covid-19 cepat berlalu supaya wisatawan berkunjungan kembali ke Raja Ampat, agar perekonomian Raja Ampat segera pulih sehingga memberikan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, khususnya pengembangan kerajinan masyarakat. (Jos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar