DELI SERDANG - wartaexpress.com - Dalam memperingati Hari Pohon Sedunia (World Tree Day) yang jatuh setiap tanggal 21 November serta Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 28 November 2022, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (Amphibi) secara serentak melakukan penanaman Pohon Produktif dan Mangrove di Desa Percut, Desa Tanjung Rejo, Desa Kolam, Desa Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang dan di Danau Laut Tador, Desa Laut Tador, Kec. Laut Tador, Kab. Batu Bara, Sumatera Utara pada Senin (28/11/22).
Bahkan penanaman pohon
mangrove juga dilakukan Amphibi bersama nelayan di Kualo Geniot, Kota Dumai, Prov.
Riau.
Sebanyak 100.000 bibit pohon jenis Rhizopora Apyculata dan 10.000 pohon produktif berupa Mangga, Durian, Kelengkeng, Alpukat, Jambu air, Manggis, Sirsak hingga Rambutan.
Dalam kegiatan
tersebut, Amphibi melibatkan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung (BPDASHL) Wampu Sei Ular dan Asahan Barumun, KPH 1 Stabat Wilayah V
Deli Serdang yang dihadiri Rico Sinaga dan jajaran, DJP KPP Pratama Lubuk Pakam
dihadiri Andi dan staf, PT. Musim Mas dihadiri Humas Lelo Ritonga dan Anugrah, Kepala
Desa Percut Ashari Syah, S.Ag, masyarakat, kelompok tani dan nelayan, serta pelajar
hingga mahasiswa/i Teknik Al Azhar, agar dapat menjaga dan melestarikan
lingkungan untuk masa mendatang.
Sementara di Kualo
Geniot, Kelurahan Geniot, Kec. Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau, Amphibi menanam
Mangrove varietas Api-api (Avicinea spp dan Perepat (Pidada). Penanaman ini
kembali dilakukan karena pada waktu penanaman "Program Padat Karya
Percepatan Rehabilitasi Mangrove" tahun 2021 pada program KLHK dan BRGM
tidak ada yang tumbuh.
Para nelayan di Kuala Geniot sudah memberikan saran, bahwa dalam pengalaman mereka di kearifan lokal setempat, yang cocok ditanam di bibir pantai adalah Api api dan Perepat.
Presiden KTH Amphibi,
Agus Salim Tanjung yang juga Ketua Umum Amphibi dalam sambutannya menyampaikan
bahwa aksi penanaman ini sebagai bentuk komitmen KTH dan lembaganya dalam
menjaga keseimbangan alam untuk keberlanjutan lingkungan di pesisir.
Menurut Agus ST, saat
ini Hutan Mangrove di wilayah kawasan pesisir di Sumatera sudah sangat
memprihatinkan.
Disamping ancaman
abrasi, hutan pohon mangrove juga sering ditebang oleh masyarakat untuk
dijadikan kayu bakar atau dibuat arang. Tak jarang pula lokasi hutan mangrove
dijadikan tambak ikan/udang oleh pelaku usaha.
“Saat ini kami sedang
melakukan pendampingan kepada masyarakat pesisir melalui Kelompok Tani Hutan
(KTH) Amphibi dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan melalui IUPHKm,” ucap Agus
ST.
Sementara di Desa Tanjung Rejo dilakukan penanaman 100 pohon Manggis yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Tanjung Rejo Selamet bersama perangkat desa dan KTH Amphibi Tanjung Rejo yang diketuai Suriono.
Di Kabupaten Batu Bara,
penanaman juga dilakukan oleh 50 orang Kelompok Tani Hutan Amphibi Laut Tador.
Sebanyak 500 bibit
pohon produktif dan pohon hutan dengan jenis seperti durian, alpukat, petai,
meranti, mahoni dan afrika ditanam di sekeliling Danau Laut Tador.
“Dengan dihadiri Dinas Perkim-LH Kab. Batu Bara, Ketua KTH Amphibi Laut Tador Padang Siregar mengatakan, akan melanjutkan menyelesaikan penanaman sebanyak 7.000 pohon yang akan ditanam di sekeliling Danau Laut Tador hingga 31 Desember 2022,” tutup Padang Siregar. (Red/Amphibi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar